Ditanya Soal Kisruh Demokrat, Mahfud MD : Itu Bukan Urusan Saya

- 12 Maret 2021, 19:31 WIB
Menkopolhukam, Mahfud MD saat berpidato.
Menkopolhukam, Mahfud MD saat berpidato. /Twitte.com/@mohmahfudmd


Portal Kudus – Menko Polhukam RI Mahfud MD mengatakan bahwa kisruh internal partai Demokrat bukanlah urusannya, hal itu diucapkan Mahfud saat melakukan wawancara dengan Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa pada Kamis 11 Maret 2021.

 

Ditanya soal konflik internal Demokrat yang kian diperparah oleh campur tangan Moeldoko, Mahfud mengaku itu bukanlah urusan dia.

Baca Juga: Soal Tangisan Darmizal yang Mengaku Menyesal Pernah Dukung SBY, Netizen: Air Mata Buaya

“ya itu mungkin saja, tetapi itu kan bukan urusan saya.” Ujar Mahfud dikutip dari akun YouTube Najwa Shihab.

Gejolak partai Demokrat terus berlanjut, baik dari kubu Moeldoko maupun AHY masih sama-sama menyatakan masing-masing pihaknya adalah pengurus yang sah dan legal.

Pihak AHY melalui SBY menyampaikan kepada pemerintah untuk turun tangan terkait kasus dualisme Demokrat, bahkan SBY secara terbuka meminta Presiden Jokowi untuk ikut mengambil tindakan atas apa yang telah dilakukan Moeldoko di Demokrat.

Melalui konferensi pers, SBY mengatakan bahwa apa yang dilakukan Moeldoko ini harusnya diketahui oleh pihak Istana.

Baca Juga: Soal Dualisme Demokrat, Mahfud MD: “Presiden ya Happy-Happy Saja”

Meski begitu, SBY mengatakan kalau Presiden Jokowi adalah orang yang punya integritas dan bisa dipercaya. Dia juga mengatakan bahwa tindakan Moeldoko ini di luar sepengetahuan Presiden Jokowi.

Dari pihak Pemerintah, Mahfud MD selaku Menko Polhukam sekaligus figur ahli tata negara menjadi orang yang banyak mendapat pertanyaan soal kisruh partai Demokrat.

Mahfud mengatakan bahwa soal dualisme Demokrat, Presiden terlihat happy-happy saja meski kaget setelah mengetahui kalau Moeldoko menjadi Ketum Demokrat versi KLB di Sumatera Utara.

“Urusan itu ada di dua tempat. Pertama adalah urusan pribadi Pak Moeldoko, apakah dia secara etis merasa itu tidak apa-apa. Ke dua itu adalah urusan Presiden, karena jabatan itu adalah hak prerogatif Presiden. tetapi kalau saya lihat Presiden terlihat terkesan happy-happy saja tuh, meskipun beliau kaget betul kalau itu dilakukan oleh Pak Meoldoko” ujar Mahfud dikutip dari akun Youtube Najwa Shihab.

Mahfud mengatakan kalau ketidaktahuan Presiden Jokowi lewat konfirmasi langsung dari Moeldoko, Mahfud juga mengaku jika dirinya sempat mendapat telfon oleh Pratikno soal ketidak tahuan Presiden.

“saya tahu kalau dia (Presiden) kaget karena saya mengkonfirmasi juga kepada Pak Moeldoko, saya juga mendapat telfon dari Pak Pratikno dan beliau bilang kalau Presiden tidak tahu.”

Baca Juga: Basuki Rahmat, Mayor Jenderal TNI yang Jadi Saksi Penandatanganan Supersemar

Mahfud juga menyampaikan meskipun Jokowi sekarang terlihat biasa-biasa saja, bukan tidak mungkin Jokowi akan melakukan tindakan tiba-tiba.

Dia menjelaskan kalau sudah sering Presiden Jokowi telah banyak melakukan tindakan secara tiba-tiba, meski pada awalnya hanya terkesan diam saja.

“itu terserah Pak Jokowi saja, Kadang kala kan Pak Jokowi suka senyum-senyum diam. Namun tindakannya muncul tiba-tiba begitu.” Ujar Mahfud.

Saat ditanya apakah Istana tidak terganggu dengan persepsi salah satu upaya untuk menurunkan indek demokrasi di Indonesia, Mahfud mengatakan bahwa turunnya indeks demokrasi di Indonesia bukanlah salah pemerintah.

Hal itu terjadi karena menurutnya adalah masyarakat yang terus rebut, mulai dari anti toleransi dan sebagainya

“Kalau soal indeks demokrasi di Indonesia yang turun itu kan bukan karena pemerintah, tetapi karena masyarakatnya yang rIbut terus. Mulai dari anti toleransi dan sebagainya, faktanya begitu” kata Mahfud.***

Editor: Ulul Uliyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah