Sejarah Ondel Ondel, Boneka Seni Khas Betawi, Dijadikan sebagai Ikon Ibu Kota DKI Jakarta

2 Maret 2021, 12:44 WIB
ONDEL-ondel, atraksi eksenian khas Betawi.* /RIESTY YUSNILANINGSIH/PR/

Portal Kudus- Sejarah Ondel- ondel, boneka seni khas Betawi juga digunakan sebagai ikon ibu kota DKI Jakarta.

Termasuk sebagai ikon ibu kota DKI Jakarta, karena Ondel- ondel sering digunakan dalam perayaan ulang tahun kota Jakarta.

Ondel- ondel merupakan boneka besar yang menjulang tinggi hingga 2 meter, yang terbuat dari kerangka bambu yang dilapisi kertas.

Baca Juga: Simbol Kemerdekaan Indonesia yang Penuh Filosofi, Inilah Sejarah Masjid Istiqlal yang Berdiri Tahun 1978

Ondel- ondel memiliki beraneka ragam warna, dengan menggunakan topeng di bagian muka, serta rambut yang terbuat dari ijuk yang dilapisi kertas warna warni.

Boneka seni khas Betawi ini, bukan hanya dijadikan sebagai ikon ibu kota DKI Jakarta. Sejarah Ondel- ondel juga sangat melekat dengan masyarakat Betawi.

Ondel- ondel merupakan salah satu tokoh yang dihilangkan dalam Sendratari Reog versi Wengker dari Ponorogo.

Baca Juga: 22 Februari: Hari Kepanduan Dunia, Inilah Sejarah Dibalik Adanya Pramuka di Indonesia

Sejarah Ondel- ondel, pertama kali disebut sebagai Barongan, dan sering diarak keliling kampung oleh masyarakat Betawi.

Ondel- ondel sudah ada sebelum VOC masuk ke Indonesia. Ada juga yang menyebutkan bahwa, Ondel- ondel sudah ada sebelum Islam menyebar di Pulau Jawa.

Dalam buku W. Scot, pedagang asal Inggris, menyebutkan bahwa boneka jenis Ondel- ondel sudah ada pada tahun 1605.

Baca Juga: 19 Februari: Sejarah Kedatangan F-86 Sabre, Kenangan Burung Besi Penjaga NKRI

Menurut kepercayaan masyarakat Betawi, Ondel- ondel digunakan untuk menolak bala atau roh jahat.

Yang dulunya, dalam setiap pertunjukan Ondel- ondel biasanya meminta madat (ganja), namun sekarang digantikan dengan rokok lisong yang ditempelkan di mulut.

Pembuatan Ondel- ondel pun menggunakan proses ritual, diantaranya dengan aneka sesaji berupa kemenyan dan kembang 7 rupa, serta bubur sumsum.

Baca Juga: Cantiknya Dewi Soekarno di Masa Tua, Inilah Kisah Perjalanan Cinta Presiden Soekarno dan Dewi Soekarno

Penggunaan ritual dalam pembuatan Ondel- ondel berlangsung hingga tahun 1980 an. Seiring berjalannya waktu, ritual tersebut mulai ditinggalkan.

Ondel- ondel dijadikan boneka seni khas Betawi pada masa kepemimpinan gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin (1966-1977).

Baca Juga: Potret Cantik Istri Presiden Soekarno ke-5 di Masa Tuanya, Dewi Soekarno

Dengan perkembangan jaman yang ada, kini ondel- ondel tidak lagi digunakan sebagai ritual. Namun digunakan sebagai seni pertunjukan rakyat yang menghibur.

Ondel- ondel biasa digunakan untuk menambah semarak pesta rakyat, hajatan perkawinan atau khitanan, serta untuk menyambut tamu kehormatan.

Sejak tahun 1960 an hingga kini, Ondel- ondel tidak lagi menampilkan kesan yang seram dengan aura mistis, seiring dengan fungsinya untuk sarana hiburan masyarakat. ***

Editor: Azkaa Najmuts Tsaqib

Sumber: Kemdikbud

Tags

Terkini

Terpopuler