Apa Tujuan Dari Perayaan Tahun Baru Imlek? Berikut Sejarah Singkat Dari Perayaan Imlek

10 Februari 2021, 09:07 WIB
gong xi facai /@bumbu.bakar.jimbaran

Portal Kudus - Salah satu perayaan budaya di Indonesia ialah perayaan Tahun Baru Imlek . Apabila seseorang keturunan etnis Tionghoa, maka dapat merayakan Tahun Baru Imlek.

Tahun Baru Imlek yang dihitung berdasarkan peredaran bulan mengelilingi bumi. Di luar negeri, Tahun Baru Imlek disebut Chinese New Year, bukan Confusianist, Taoist, atau Buddhist.

 Baca Juga: Catat! Libur Imlek 2021 Ditiadakan? Simak Jadwal Cuti Bersama Sesuai SKB 3 Menteri untuk Bulan Februari

Di Negara asal dari Imlek yaitu China, Tahun Baru Imlek dirayakan oleh para petani setelah melewati musim dingin dan mensyukuri permulaan musim baru, yaitu musim semi.

Perayaan Tahun Baru Imlek meliputi sembahyang Imlek, sembahyang kepada Thian (Tuhan Yang Maha Esa), dan perayaan Cap Go Meh. Tujuan dari sembahyang tersebut adalah sebagai rasa syukur dan harapan agar rezeki melimpah di masa yang akan datang.

 

Perayaaan Tahun Baru Imlek dijadikan sebagai hari berkumpul bersama dengan keluarga besar. Tahun Baru Imlek maka semua aktivitas berhenti sejenak dan menghabiskan waktu dengan dengan keluarga.

Tahun Baru Imlek, anggota keluarga dapat membicarakan mengenai pengalaman hidup, terutama mengenai apa yang sudah kita alami selama setahun belakangan. Saat Tahun Baru Imlek, tidak diperbolehkan untuk bertindak marah atau berkata kasar kepada keluarga.

Malam tahun baru imlek disebut dengan nama Chúxī yang berarti “malam pergantian tahun”. Puncak acara perayaan Tahun baru Imlek dilaksanakan selama 3 hari, dari sehari sebelum Imlek sampai sehari sesudah Imlek.

 Baca Juga: Ramalan Shio Kelinci 2021: Perbanyak Istirahat Hingga Saran Untuk Jomblo

Sejarah Imlek yaitu dahulu kala terdapat seekor raksasa yang memangsa manusia dari pegunungan, yang bernama Nián, yang muncul di akhir musim dingin untuk memakan hasil panen, ternak dan bahkan penduduk desa.

 

Agar para penduduk terlindungi maka mereka menaruh makanan di depan pintu mereka pada awal tahun. Kepercayaan melakukan hal tersebut maka Nian akan memakan makanan yang telah mereka siapkan dan tidak akan menyerang orang atau mencuri ternak dan hasil Panen.

 

Penduduk melihat Nian lari ketakutan setelah bertemu dengan seorang anak kecil yang mengenakan pakaian berwarna merah. Penduduk kemudian percaya bahwa Nian takut akan warna merah, sehingga setiap kali tahun baru akan datang.

para penduduk akan menggantungkan lentera dan gulungan kerta merah di jendela dan pintu. Mereka juga menggunakan kembang api untuk menakuti Nian.

 Baca Juga: Imlek 2021: Tiga Keuangan Shio Ini Berpotensi Temui Hambatan, Shio Macan Salah Satunya

Tradisi tersebut untuk selanjutnya dinamakan perayaan Tahun Baru. Guò nián, yang berarti “menyambut tahun baru”, secara harfiah berarti “mengusir Nian”

 

Pada malam tahun baru, setiap keluarga menyelenggarakan jamuan keluarga dimana setiap anggota keluarga akan hadir untuk bersantap bersama. Setelah makan, biasanya mereka akan duduk bersama ngobrol, main game, atau hanya nonton TV. Hingga pagi hari, lampu terus dinyalakan.

Nah tadi sejarah singkat dari Perayaan Tahun Baru Imlek.***

Editor: Sugiharto

Sumber: Brainly

Tags

Terkini

Terpopuler