Di hari itu, KH Hasyim Asy'ari mengatakan untuk turut berusaha menahan tentara Belanda kembali lagi kuasai Indonesia lewat Netherlands Indies Civil Administration (NICA).
Baca Juga: Sejarah Lahirnya Hari Santri Nasional : Kisah Perlawanan Bersejarah di Surabaya 1945
KH Hasyim Asy'ari mengatakan ke santrinya jika perjuangan bela Tanah Air adalah keharusan buat tiap Muslim.
"Bela tanah air dari penjajah hukumnya fardlu'ain atau harus buat tiap individu," tutur KH Hasyim Asy'ari.
Ajakan jihad yang dikobarkan oleh KH Hasyim Asy'ari ini membakar semangat beberapa santri di teritori Surabaya serta sekelilingnya.
Baca Juga: Saat Pembahasan Rancangan Undang-undang Cipta Kerja, Sejumlah fraksi Menyatakan Penolakan.
Beberapa pejuang menyerbu tempat Brigade 49 Mahratta yang diperintah Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby.
Gempuran ini berlangsung semasa 3 hari beruntun, yakni dari tanggal 27 sampai 29 Oktober 1945.
Terjadilan pertarungan seru, Pasukan Inggris yang ditugaskan di kota Surabaya terjepit. Komandan mereka merayu Soekarno untuk menurunkan keadaan.
Tanggal 30 Oktober 1945 Soekarno tiba dari Jakarta ke Surabaya serta sukses menurunkan amarah arek-arek Suroboyo.