200 Paket Sembako Siap diberika ke Binaa LBH Petir Semarang

- 26 April 2022, 09:00 WIB
Zainal Abidin Petir saat pembagian sembako di rumahnya.
Zainal Abidin Petir saat pembagian sembako di rumahnya. /suaramerdeka.com/Setiawan Hendra Kelana

Namun suasana tiba-tiba hening tatkala Zainal Petir memperkenalkan pasangan tuna netra Rosyid (49) dan istrinya April (39), serta Andhi Setiyono, ketua Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia (ITMI) Semarang.

Baca Juga: Meriahkan Bulan Ramadan, SMPN 3 Pamotan Rembang Bagikan Ratusan Liter Minyak Goreng

Andhi buta sejak SMP karena terjatuh yang menyebabkan cedera pada tulang belakang hingga syaraf mata.

“Awalnya saya stres tidak bisa melihat tapi kenyataan ini harus diterima. Alhamdulillah saya bisa menyelesaikan kuliah di UIN Walisongo.”

Beda cerita pasangan Rosyid dan April. Keduanya dicerai oleh pasangan masing-masing setelah mengalami kebutaan.

“Saya dicerai suami setelah buta ketika melahirkan anak kedua. Suami (Rosyid-Red) digugat cerai istri sehabis kecelakaan yang menyebabkan buta. Sekarang kami buka jasa pijat untuk mempertahankan hidup dengan suami dan anak-anak,” kata April.

Dia mengungkapkan, untuk melihat orang dengan jarak kurang satu meter hanya terlihat bongkahan hitam tidak berbentuk.

Baca Juga: Sempat Mangkrak, RSIA NU Cakra Medika Cepu Mulai Beroperasi

Semua pandangan seperti kabut putih tebal. Kalau ada bayangan hitam, berarti ada benda sehingga harus dihindar agar tidak menabrak atau jatuh.

Zainal Petir sambil terbata-bata berujar, sebagaimana manusia seharusnya bersyukur. Kekurangan harta masih bisa dicari.

Halaman:

Editor: Candra Kartiko Sari

Sumber: Suara Merdeka Muria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah