Pekan ASI Sedunia 2022, ASI Eksklusif Membuat Bayi Tetap Sehat dan Mencegah Kanker Payudara pada Ibu

- 3 Agustus 2022, 08:15 WIB
Pekan ASI Sedunia 2022
Pekan ASI Sedunia 2022 /Pixabay/Bulgnn
Portal Kudus – Pekan ASI sedunia (World Breastfeeding Week), dirayakan mulai tanggal 1 hingga 7 Agustus setiap tahunnya.
 
Pekan Menyusui Sedunia merupakan kampanye global yang bertujuan untuk menyebarkan kesadaran tentang pentingnya menyusui dan kebutuhannya dalam kehidupan bayi dan ibu.
 
Dikoordinasikan oleh World Alliance for Breastfeeding Action (WABA), pekan ASI sedunia telah ditandai di lebih dari 120 negara.
 
 
Dengan memberikan ASI kepada bayi merupakan sebuah pengalaman yang luar biasa, dan emosional bagi ibu baru.
 
Tindakan menyusui memiliki kepentingan yang sama pentingnya dalam kehidupan ibu dan bayi.
 
Tidak hanya dapat membantu dalam perkembangan menyeluruh bayi yang baru lahir, tetapi juga dapat membantu ibu baru untuk lebih terhubung dengan bayi mereka.
 
 
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Dana Darurat Anak Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) telah merekomendasikan bahwa seorang bayi harus diberikan ASI dalam waktu satu jam setelah kelahiran dan setidaknya harus dilanjutkan selama enam bulan.
 
Namun, badan-badan tersebut telah menambahkan bahwa bayi harus diberikan ASI setidaknya selama dua tahun untuk perkembangan total mereka.
 
Sejarah pekan ASI sedunia dimulai pada awal 1990-an, ketika WHO dan UNICEF memperkenalkan memorandum untuk mendukung dan mempromosikan tindakan menyusui.
 
Pertama kali ditandai pada 1992 ketika seminggu penuh didedikasikan untuk mempromosikan kampanye tersebut dengan sebanyak 70 negara memulai kampanye ini pada awalnya.
 
 
Dan untuk tema pekan ASI sedunia tahun ini adalah 'Step Up For Breastfeeding: Educate and Support'.
 
Sesuai statistik WHO, dua dari setiap tiga bayi tidak disusui. Dengan demikian, menjadi lebih penting untuk menandai minggu ini.
 
Menurut banyak orang, ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi baru lahir karena mengandung antibodi yang membantu menghindari banyak penyakit anak pada umumnya.
 
Tidak hanya itu, pada beberapa penelitian tertentu, menyusui dapat menurunkan risiko diabetes tipe-2, rheumatoid arthritis, penyakit kardiovaskular, dan tekanan darah tinggi pada wanita.
 
 
Menyusui dianggap sebagai elemen terpenting dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat.
 
Menurut Dr. Neharika Malhotra, konsultan, ginekologi, peningkatan menyusui, dapat mencegah 20.000 kematian ibu setiap tahunnya yang diakibatkan oleh kanker payudara.
 
Oleh karena itu, kita perlu mempromosikan pentingnya kebijakan yang lebih ramah keluarga untuk melindungi dan mendukung menyusui.
 
Lebih banyak calon ibu harus menjalani konseling sehingga praktik menyusui harus ditanamkan sejak awal.
 
Menurut The World Health Assembly, seharusnya ada peningkatan 50 persen dalam tingkat pemberian ASI eksklusif di seluruh dunia pada tahun 2025 mendatang.***

Editor: Kartika Kudus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah