Portal Kudus –Larva Lalat atau magot black fly soldier (BSF), mungkin bagi sebagian masyarakat nama ini asing, namun di Kampar Provinsi Riau. Komoditi peternakan larva maggot berhasil menembus pasar ekspor dengan mengirimkan 4 ton dengan tujuan negara Inggris.
Larva Lalat atau magot black fly soldier (BSF) merupakan salah satu jenis lalat yang dapat dibudiayakan untuk sumber pakan alternatif bagi sejumlah hewan ternak seperti unggas, ikan, iguana, burung dan lainnya.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyerahkan sertifikasi ekspor karantina kepada PT Biocycle Indo selaku pemilik komoditas Larva Lalat atau magot black fly soldier (BSF)di Kampar, Riau pada 4 Desember 2020 lalu.
Baca Juga: Libur Natal dan Tahun Baru Dirumah Saja, Kalau Tidak Ingin di Rapid Test Antigen-Swab
“Kembali menjadi bukti, apapun yang kita hasilkan dari bumi Indonesia yang kaya ini sangat dibutuhkan negara lain. Yang dibutuhkan adalah kita melompat dengan cara-cara yang baru dan dengan skala produksi yang lebih besar,” kata Syahrul.
Menurutnya, sejalan dengan arahan Presiden Jokowi untuk menangkap peluang besar pasar sektor pertanian baik di Asia maupun didunia, pihaknya melakukan langkah operasional untuk mendorong pelaku usaha dengan membuka akses pasar seperti Larva Lalat atau magot black fly soldier (BSF).
Salah satunya pihaknya aktif melakukan kerjasama harmonisasi aturan protokol ekspor dan ketentuan sanitari dan fitosanitari produk pertanian dengan negara tujuan ekspor.
Baca Juga: Hama Utama Tanaman Porang, Masih Menjadi Obyek Penelitian Bagi Kementrian Pertanian
Saat ini aturan kebijakan tarif pada perdagangan internasional sudah tidak lagi populer sehingga hanya produk pertanian yang sehat dan aman dari hama penyakit hewan dan tumbuhan jadi syarat diterimanya produk pertanian di pasar global, paparnya.