2 Hari pengolahan Pupuk Kandang Sapi Tanpa Fermentasi, Pengolahan Pupuk Kandang Dari Limbah Kotoran Sapi Mudah

16 Februari 2021, 18:05 WIB
Tanaman sayuran bantuan Polres Kuningan di tengah pandemi covid-19 menuai hasil. /Pikiran-rakyat.com/Nuryaman/

Portal Kudus – Kini pengolahan limbah kotoran sapi menjadi pupuk kandang bisa dilakukan dengan cara mudah dan dengan waktu yang sangat singkat.

Limbah sapi yang masih segar tidak boleh langsung digunakan sebagi pupuk tanpa pengolahan terlebih dahulu.

Dilansir dari channel Youtube Bali Organik TV membagikan tips pengolahan limbah kotoran sapi dengan formula komposisi bahan yang sangat mudah didapatkan.

Baca Juga: Mengolah Limbah Hasil Penyiangan Rumput Liar Menjadi Pupuk Urea Organik. Cara Membuat Pupuk Urea Organik Dari

Yaitu dengan menggunakan limbah arang dan abu dari bekas kayu yang dibakar dan kapur dolomit yang dicampur ke dalam limbah kotoran sapi.

Vlog yang berjudul “cara membuat pupuk kotoran hewan sapi tanpa fermentasi, 2 hari jadi” tersebut menampilkan proses pengolahan limbah kotoran sapi yang masih segar.

Hal tersebut dikarenakan limbah kotoran sapi mengandung tingkat keasaman sekitar 4-5 pH, sehingga tetap harus dinetralkan meskipun tanpa melalui proses fermentasi.

Baca Juga: Mengapa Kita Perlu Mengkonsumsi Makanan Organik? Ini Dia Jawabannya

Tingkat keasaman yang terlalu tinggi bisa membunuh bakteri baik dalam limbah kotoran sapi yang sangat penting bagi kandungan pupuk kandang.

Penambahan kapur dolomit yang merupakan kapur khusus pertanian bertujuan untuk menetralkan keasaman dalam limbah kotoran sapi.

Begitu juga penambahan limbah arang dan abu dari hasil pembakaran kayu mengandung banyak karbon untu menekan pelepasan gas metana dalam limbah kotoran sapi.

Gas metana yang terkandung dalam limbah kotoran sapi sangat tinggi sehingga menyebabkan panas pada suhu didalamnya.

Hal tersebut memberikan dampak negatif pada tanaman, sehingga harus dinetralkan dengan penambahan limbah arang dan abu dari pembakaran kayu.

Penambahan limbah arang dan abu dari pembakaran kayu juga bisa menekan bau dari zat amoniak yang terkandung dalam limbah kotoran sapi.

Tambahkan pula tanah dilapisan tempat pengolahan limbah kotoran sapi untuk memudahkan proses pencampuran.

Limbah kotoran sapi yang masih segar bertekstur lembek dan basah, sehingga untuk memudahkan pencampuran diberikan penambahan tanah dibawah dan diatas permukaan limbah kotoran sapi sebelum dicampur.

Pencampuran limbah kotoran sapi dilakukan dengan cara ditusuk menggunakan sekop bukan dengan diaduk untuk menghasilkan tekstur limbah kotoran sapi yang tidak menggumpal dan tidak lembek lagi.

Limbah kotoran sapi yang sudah dicampur dengan tanah kemudian ditambahkan kapur dolomit hingga merata.

Lalu perlahan diberikan penambahan limbah arang dan abu dari pembakaran kayu dengan cara ditaburkan dan dicampur secara bertahap.

Penambahan kapur dolomit juga diberikan pada akhir proses pencampuran secukupnya yang juga bertujuan agar tekstur limbah kotoran sapi tidak terlalu basah.

Limbah kotoran yang sudah tercampur dengan formula komposisi tersebut kemudian dijemur selama 2 hari.

“Ketika kering, dia (limbah kotoran sapi) akan menjadi butiran-butiran kecil, dan itu sudah bisa kita gunakan. Akan tetapi ini hanya bisa digunakan untuk tanaman-tanaman yang berusia 6 bulan keatas alias (tanaman tahunan) yang berumur panjang, dengan batang yang sudah kokoh dan akar yang sudah masuk tanah,” ujar pemilik channel Youtube tersebut.

Pemilik akun Youtube tersebut juga menambahkan catatan bahwa pupuk kandang dari pengolahan ini tidak dianjurkan untuk penggunaan pada tanaman sayuran.***

Editor: Sugiharto

Sumber: YouTube Sobat Dosen

Tags

Terkini

Terpopuler