Berkebun Hemat Dengan Pupuk Organik Buatan Sendiri

- 4 Februari 2021, 18:00 WIB
Ilustrasi pupuk alami untuk tanaman hias aglonema, keladi, dan janda bolong.
Ilustrasi pupuk alami untuk tanaman hias aglonema, keladi, dan janda bolong. /Pexels/Huy Phan

Portal Kudus – Selain menghemat pengeluaran untuk membeli pupuk, pembuatan pupuk organik ini juga menjadi solusi untuk mengurangi limbah yang biasanya dibuang menjadi sampah.

Membuat pupuk organik sendiri bisa menjadi alternatif untuk mengisi kegiatan produktif di masa Pandemi.

Pembuatan pupuk organik ini juga menghasilkan 2 produk pupuk yaitu pupuk organik cair dan pupuk kering.

Baca Juga: Jangan Dibuang! Limbah Ini Bisa Didaur Ulang Menjadi Pupuk Organik.

Limbah dari bahan masakan yang tidak terpakai seperti sayuran maupun sisa makanan dan buah-buahan  bisa menjadi bahan yang mengandung nitrogen.

Sedangkan limbah dari daun tanaman yang kering maupun limbah kertas dan kardus kering yang sudah tidak terpakai bisa menjadi bahan yang mengandung karbon.

Pembuatan pupuk organik biasa dikenal dengan pengomposan. Simak cara mendaur ulang limbah tersebut menjadi pupuk organik.

Baca Juga: Belajar Hidup Sebagai Muslim di Korea, Muslim Tidak Perlu Khawatir Lagi

  • Siapkan 1 ember yang bawahnya sudah diberikan lubang kecil-kecil seperti pot dan 1 ember yang tidak berlubang untuk wadah pengomposan. Ember yang tidak berlubang menjadi wadah untuk menampung cairan dari proses fermentasi di ember yang diberi lubang. Cairan ini biasa disebut air lindi. Air dari hasil fermentasi pengomposan menjadi pupuk organik cair.
  • Letakkan ember yang sudah dilubangi diatas ember yang tidak berlubang. Ember yang berlubang bertujuan untuk menjaga suhu dalam wadah bahan kompos. Karena proses pengomposan akan meningkatkan suhu didalamnya. Hal ini tidak baik bagi perkembangan mikroba yang berperan untuk mengomposkan limbahnya.
  • Masukkan limbah yang mengandung nitrogen dan karbon ke dalam ember.
  • Tambahkan tanah bekas tanaman yang sudah berkurang kesuburannya. Tanah ini berfungsi menjadi media mikroba untuk berkembang didalam wadah.
  • Berikan larutan gula atau bisa menggunakan air tetesan tebu. Larutan ini berfungsi sebagai makanan untuk pertumbuhan mikroba dalam proses fermentasi.
  • larutan bioaktivator mol yang bisa dibeli di toko pertanian.
  • Aduk merata limbah dengan 2 larutan tersebut.
  • Tutup ember dengan rapat

Baca Juga: Kurangi Potensi Banjir, Pemkab Kudus Gagas Bangun Dua Embung

Halaman:

Editor: Sugiharto

Sumber: Dari berbagai sumber, PRMN, VIU


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x