Baca Juga: Positif Covid-19, Donald Trump Dibawa ke Rumah Sakit Militer Menggunakan Helikopter
Indeks ENSO (El Nino-Southern Oscillation) menunjukkan suhu permukaan laut di wilayah Pasifik tengah dan timur dalam kondisi dingin selama enam dasarian terakhir dengan nilai anomali telah melewati angka minus 0,5 derajat Celsius, yang menjadi ambang batas kategori La Nina.
Perkembangan nilai anomali suhu muka laut di wilayah tersebut masing-masing adalah minus 0,6 derajat Celsius pada Agustus dan minus 0,9 derajat Celsius pada September 2020.
Baca Juga: Tim Densus 88 Antiteror Geledah Rumah Terduga Teroris di Kudus
BMKG dan pusat layanan iklim lainnya seperti NOAA (Amerika Serikat), BoM (Australia), JMA (Jepang) memperkirakan La Nina akan mulai meluruh pada Januari-Februari dan berakhir di sekitar Maret-April 2021.
Peningkatan curah hujan seiring dengan awal musim hujan disertai peningkatan akumulasi curah hujan akibat La Nina berpotensi menjadi pemicu terjadinya bencana hidrometeorologis seperti banjir dan tanah longsor.
Baca Juga: Jadwal MotoGp 2020 Prancis, Sirkuit Le Mans dan Link Live Streaming Trans 7 Pekan Depan
BMKG mengimbau agar para pemangku kepentingan diharapkan dapat lebih optimal dalam melakukan pengelolaan tata air terintegrasi dari hulu hingga hilir.
Misalnya, dengan penyiapan kapasitas sungai dan kanal untuk antisipasi debit air berlebih.
Sebab, peningkatan curah hujan awal musim hujan yang disertai peningkatan akumulasi curah hujan akibat La Nina berpotensi menjadi pemicu terjadinya bencana hidro-meteorologis di Indonesia, seperti banjir dan tanah longsor.