Pasangan tersebut akan bermain dengan karakter tertentu pastinya akan ada banyak karakter-karakter yang berbeda diperankan.
Bisa jadi peran dalam permainan roleplay ini sebuah keluarga dan pastinya ada peran ayah, ibu, adik dan kakak.
Tapi peran dalam permainan ini bisa berperan sebagai anak atau sebagai pasangan bisa juga berperan menjadi teman.
Padahal dalam permainan ini sifatnya berpura-pura dan pastinya karakternya juga bukan berdasarkan diri sendiri.
Dampak dari tren roleplay ini biasanya bahasa yang digunakan bisa dikatakan melewati batas yang mana tidak cocok buat anak-anak.
Baca Juga: Resmi Dibuka! PPDB SMP Negeri Kota Semarang 2023/2024
Seringkali permainan ini akan melewati batas mulai dari berbagi foto atau video yang tidak pantas dilihat oleh anak-anak.
Jika dalam roleplay ini yang dimainkan berperan sebagai suami istri dengan menggunakan bahasa dan perannya yang tidak sepantasnya diperankan untuk anak-anak.
Rata-rata dari dampak bemain roleplay, mereka tidak bisa keluar dari imajinasi perannya dan menjadikan sebagai dunia kehidupan nyatanya.