PemKab Klaten kembali Perpanjang Status Tanggap Darurat Gunung Merapi Hingga 15 Desember

- 29 November 2020, 14:37 WIB
Gunung Merapi.*
Gunung Merapi.* /twitter.com/@BPPTKG

Sementara wilayah barat daya, ada beberapa material yang berada di lereng mengarah masuk ke hulu Kali Boyong dan Kali Krasak.

Pada sisi tenggara di hulu Kali Gendol terlihat ada longsoran material baru. Perkiraan sementara longsoran tersebut berasal dari bukaan kawah di dinding sebelah barat.

Hasil pemantauan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) setempat tersebut dalam tahap kajian lebih lanjut oleh BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi).

Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Asap Putih Tebal Setinggi 600 Meter, Simak Penjelasan BPPTKG

Sampai saat ini, BPBD Kabupaten Klaten mencatat lebih dari 300 warga mengungsi ke dua titik pengungsian. Warga yang mengungsi berasal dari desa-desa yang direkomendasikan oleh BPPTKG untuk dievakuasi sementara waktu.

“Sebanyak 392 warga dari Desa Tegal Mulyo, Sidorejo dan Balerante, khususnya diprioritaskan kelompok rentan, mengungsi ke tempat yang telah dipersiapkan pemerintah kabupaten,”

“Ketiga desa tersebut berada di wilayah Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah,” ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi BNPB Dr Raditya Jati dalam rilisnya pada, Sabtu 28 November 2020.

Baca Juga: Status Siaga, Puncak Gunung Merapi Mulai Berubah dan Intensitas Kegempaan Meningkat

Rincian total warga yang mengungsi per Jumat, 27 November 2020, pukul 23.00 WIB, sebagai berikut dewasa 219 jiwa, anak-anak 63 jiwa, lansia 56 jiwa, balita 34 jiwa, disabilitas 9, ibu menyusui 7 dan ibu hamil 4.

“Sementara itu, total warga yang tersebar di 15 titik pengungsian berjumlah 2.318 jiwa. Mereka tersebar di empat kabupaten yang berpotensi terdampak, antara lain Boyolali, 905 jiwa, Magelang 785, Klaten 392 dan Sleman 236,” tuturnya.

Halaman:

Editor: Ulul Uliyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x