Kudus Minta Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi Untuk Persiapan Masa Tanam I

22 September 2020, 15:25 WIB
Pemkab Kudus ajukan penambahan alokasi pupuk bersubsidi untuk persiapan MT I /portal kudus


Portal Kudus - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengajukan tambahan alokasi pupuk bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan petani yang mulai mempersiapkan musim tanam pertama (MT I) di bulan oktober 2020 mendatang untuk komoditas tanaman padi.

Baca Juga: Sidang Perdana Perkara Suap Kepegawaian PDAM Kudus Digelar Hari Ini, Selasa 22 September 2020

 

"Dalam pengajuan pupuk bersubsidi dari pemerintah kabupaten kepada Pemerintah Pusat sudah disesuaikan dengan kebutuhan petani," kata Pelaksana tugas Bupati Kudus M. Hartopo di Kudus. 

Hanya saja, lanjut dia, alokasi yang diterima masih jauh di bawah kebutuhan.

Untuk itu, Pemkab Kudus berupaya mengajukan tambahan alokasi pupuk kepada Pemerintah Pusat melalui Pemprov Jateng.

Baca Juga: Ketua DPRD Kudus Masan Sidak SDN 2 Purwosari, Atap Yang Ambrol Akan Segera Diperbaiki

 

Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Kudus Catur Sulistiyanto melalui Anggota Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Abdullah Muttaqin membenarkan bahwa Dinas Pertanian dan Pangan Kudus memang sudah mengajukan tambahan alokasi pupuk bersubsidi ke Pemprov Jateng.

Di antaranya, pupuk Urea mengajukan penambahan 4.400 ton, pupuk SP36 sebanyak 2.500 ton, ZA sebanyak 4.000 ton dan NPK sebanyak 5.000 ton.

Baca Juga: Kasus Suap Dan Pungli Kepegawaian di PDAM Kudus Akan Segera Disidangkan.

Ada pun alokasi pupuk bersubsidi tahun 2020, yakni untuk pupuk urea sebanyak 7.600 ton, pupuk SP36 sebanyak 813 ton, ZA sebanyak 2.565 ton, organik sebanyak 1.400 ton, dan pupuk NPK sebanyak 7.287 ton.

Pelaksana Tugas ( Plt ) Bupati Kudus HM Hartopo menjelaskan  sambil menunggu tambahan alokasi dari Pemerintah Pusat, upaya lain yang dilakukan yakni dengan memaksimalkan alokasi pupuk yang ada sesuai dengan kebutuhan yang ada di lapangan dan menghimbau kepada petani untuk menggunakan pupuk organik.

Dengan upaya tersebut, diharapkan persoalan kelangkaan dan kemahalan pupuk dapat teratasi dan tidak membebani petani.***

Editor: Ulul Uliyanto

Tags

Terkini

Terpopuler