Mengatasi dan Mencegah Ancaman ISPA pada Anak: Dampak Polusi Udara di Jakarta

18 Agustus 2023, 15:08 WIB
ilustrasi: Cara Mengatasi dan Mencegah Ancaman ISPA pada Anak akibat Polusi Udara di Jakarta /

Portal Kudus - Dampak polusi udara di Jakarta dan Indonesia yang meningkat belakangan ini, membuat banyak masyarakat yang mencari tahu mengenai cara untuk mengatasi serta mencegah ancaman ISPA terutama bagi anak-anak.

Meningkatnya polusi udara di Jakarta, menyebabkan sejumlah warga termasuk anak-anak dan lansia mengeluhkan sesak dan mengalami gejala penyakit ISPA.

Polusi udara yang tinggi dapat mempengaruhi kualitas udara yang kita hirup. Partikel-partikel polutan seperti debu, asap kendaraan, dan bahan kimia berbahaya dapat merangsang saluran pernapasan dan menyebabkan ISPA.

Baca Juga: Kesehatan Mental Remaja: 5 Tips untuk Membantu Remaja dalam Menghadapi Tekanan dan Tantangan Hidup

ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) sendiri merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai penyakit yang menyerang saluran pernapasan bagian atas meliputi hidung, rongga hidung dan sinus, tenggorokan (faring), dan kotak pita suara (laring).

Penyakit infeksi pada saluran pernapasan tersebut, meliputi flu, batuk, pilek, bronkitis, bahkan pneumonia.

Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja termasuk anak-anak dan lansia. Maka penting bagi kita untuk mengetahui gejala, penyebab serta cara mencegahnya.

Baca Juga: Tips Kesehatan: Lima Ide Mengolah Daun Kelor untuk Hidangan Makanan yang Lezat dan Bergizi

Selain diakibatkan oleh polusi udara, ISPA juga dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Gejala yang ditimbulkan pun bervariasi.

Artikel berikut ini harus disimak karena akan membahas penyebab dan gejala umum ISPA.

Penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri pada saluran pernapasan baik bagian atas ataupun bagian bawah.

Baca Juga: Menghadapi Tantangan Polusi Udara di Jakarta dan Upaya Menuju Lingkungan yang Lebih Sehat

Akan tetapi biasanya, ISPA terjadi akibat infeksi virus pada saluran pernapasan bagian atas.

Virus adalah penyebab utama ISPA. Virus seperti rhinovirus, adenovirus, influenza virus, dan coronavirus dapat menyerang saluran pernapasan dan menyebabkan ISPA.

Virus-virus ini dapat menyebar melalui percikan air liur saat batuk atau bersin, kontak langsung dengan objek yang terkontaminasi, atau melalui udara.

Baca Juga: Kendaraan Umum sebagai Solusi untuk Mengatasi Polusi Udara: Mari Beralih dari Kendaraan Pribadi

Selain virus, bakteri juga dapat menyebabkan ISPA. Contohnya adalah bakteri Streptococcus pneumoniae yang merupakan penyebab pneumonia, serta bakteri Bordetella pertussis yang dapat menyebabkan batuk rejan.

Selain itu, beberapa jenis jamur juga dapat menyebabkan ISPA, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Contohnya adalah jamur Aspergillus dan Pneumocystis jirovecii yang menyebabkan pneumonia.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Tempat Wisata di Sukabumi: Dari Mulai Healing Sampai Surfing

Adapun gejala ISPA biasanya berlangsung selama satu hingga dua minggu. Pada sebagian besar kasus, penderita ISPA akan merasakan gejala tersebut mereda pasca minggu pertama.

Berikut adalah gejala ISPA yang harus diperhatikan agar dapat menangani sedini mungkin, adalah:

1. Batuk.
Batuk adalah gejala yang paling umum pada ISPA. Batuk bisa kering atau disertai dengan dahak.

Baca Juga: Jelajahi 5 Destinasi Wisata Air Terjun Eksotik di Pacitan yang Cocok Untuk Healing

2. Pilek.
Pilek atau hidung tersumbat juga sering terjadi pada ISPA. Hidung mungkin mengeluarkan lendir yang berlebihan.

3. Sakit tenggorokan.
Rasa sakit atau nyeri pada tenggorokan sering kali menjadi gejala awal ISPA. Tenggorokan mungkin terasa gatal atau terasa terbakar.

4. Demam.
Demam adalah respon alami tubuh terhadap infeksi. Pada ISPA, demam dapat terjadi dengan suhu tubuh yang tinggi.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Tempat Healing Paling Indah di Salatiga yang Harus Dikunjungi Saat Liburan

5. Sesak Napas.
Pada beberapa kasus, ISPA dapat menyebabkan kesulitan bernapas atau sesak napas. Ini terutama terjadi pada individu dengan kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya.

6. Kelelahan.
Infeksi saluran pernapasan dapat membuat seseorang merasa lelah dan lemah.

7. Nyeri Otot dan Sendi.
Beberapa orang mungkin mengalami nyeri otot dan sendi sebagai gejala tambahan ISPA.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Tempat Nongkrong Instragamable di Dago Bandung: Menikmati Kelezatan dan Keindahan Sekaligus

8. Sakit kepala.
Sakit kepala ringan hingga sedang juga sering terjadi pada ISPA.

9. Anak biasanya menjadi rewel, susah makan, dan sulit tidur

Apabila ISPA dibiarkan berlarut-larut, dapat menyebabkan pneumonia. Pneumonia adalah infeksi akut yang menyerang saluran pernapasan bagian bawah atau biasa disebut sebagai radang paru-paru.

Penting untuk diingat bahwa gejala ISPA pada anak dapat bervariasi dan tidak semua anak akan mengalami semua gejala ini.

Baca Juga: Tiga Jenis Bansos Berikut Disalurkan Serentak di Bulan Agustus 2023: Cek Caranya Disini!

Setiap anak juga dapat merespons ISPA dengan cara yang berbeda. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kondisi anak Anda, segera hubungi dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Untuk mencegah ISPA pada anak, penting untuk menjaga kebersihan, sirkulasi udara dan kesehatan anak dengan cara yang tepat.

Pastikan anak Anda mencuci tangan secara teratur, menghindari kontak dengan orang yang sakit, dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar mereka.

Baca Juga: Mengenal Bipolar: Gangguan Kesehatan Mental yang Perlu Diketahui karena Sering Terjadi

Jangan lupa untuk menjaga asupan gizi yang seimbang dengan makan makanan sehat secara teratur dan menjaga kadar cairan dengan minum yang cukup.***

Editor: Sugiharto

Sumber: berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler