ASI Tidak Keluar? Jangan Khawatir, Simak Penjelasannya Disini

4 Agustus 2022, 17:05 WIB
Ilustrasi ASI Tidak Keluar? Jangan Khawatir, Simak Penjelasannya Disini /

Portal Kudus - Dokter spesialis anak dan konselor laktasi dr. Jeanne-Roos Tikoalu mengimbau agar ibu tak perlu khawatir jika ASI tak keluar setelah persalinan.

Juga tidak perlu khawatir jika ASI hanya keluar sangat sedikit sesaat setelah persalinan, terutama bagi ibu yang melahirkan anak pertamanya.

dr. Jeanne mengatakan bahwa ASI pada ibu yang melahirkan anak pertama bukan berarti tidak ada, melainkan di ASI terdapat sistem, apabila seorang ibu pernah menyusui, di payudaranya ada sel memori.

Sehingga ketika nanti ibu hamil lagi, sel memori sudah lebih cepat bekerja.

Baca Juga: Perjalanan Minion dalam Mencari Tuan Jahat sampai Akhirnya Bertemu dengan Gru

Tentunya setiap ibu memiliki pengalaman yang berbeda-beda.

Saat melahirkan anak pertama, ibu membutuhkan waktu dan perangsangan untuk membuat ASI keluar dalam jumlah melimpah beberapa hari setelah melahirkan.

dr. Jeanne juga mengatakan bahwa ibu tak perlu cemas dihantui pertanyaan apakah ASI-nya belum diproduksi.

Karena sebetulnya ASI sudah diproduksi sejak masa kehamilan empat bulan atau 16 minggu.

Baca Juga: 5 Channel YouTube Untuk Upgrade Skill Bahasa Jepangmu!

Akan tetapi, produksi ASI tidak akan bertambah pada saat kehamilan banyak karena hormon yang dibutuhkan beralih untuk mendukung pertumbuhan janin.

Apabila ASI tak keluar atau keluar hanya sedikit, ia menyarankan agar ibu bersabar dan melakukan rangsangan dengan cara tetap menyusui bayi walau merasa ASI-nya belum keluar.

Terdapat dua kunci utama untuk meningkatkan produksi ASI yaitu keluarkan ASI secara rutin dengan cara menyusui langsung serta memompa payudara.

“Usahakan memompa 30 menit. Kenapa? Karena memompa itu tujuannya merangsang payudara. Kalau ada isi, maka akan keluar. Kalau bayi menyusu ke ibu, diamkan 30 menit. Bayi minum dari ibu dan selanjutnya dia memberi perangsangan pada payudara ibu. Inilah yang akan membuat produksi ASI akan bertambah,” drm Jeanne menjelaskan.

Baca Juga: Kesalahan Terbesar dalam Mengurangi Risiko Diabetes Menurut Pakar

Ia juga mengimbau agar orang tua tidak terburu-buru memutuskan untuk memberikan susu formula jika ASI tak keluar atau keluar hanya sedikit.

Karena, ASI yang akan keluar dari hari ke hari tersebut sudah sesuai dengan kecukupan asupan yang dibutuhkan bayi.

Misalnya pada hari pertama kelahiran, lambung bayi hanya berukuran sebesar kelereng bahkan masih kaku sehingga bayi akan muntah jika diberi minum dalam volume banyak. Bayi hanya membutuhkan asupan yang sedikit setidaknya 5-7 ml di hari pertama.

Selain itu, susu formula tidak dianjurkan untuk diberikan pada bayi setelah masa kelahiran karena terdapat kandungan tertentu dalam susu formula yang tidak bisa didapatkan jika dibandingkan dengan kandungan ASI.

Baca Juga: 5 Film Perjuangan yang Wajib Ditonton Bulan Agustus 2022 Guna Merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia

dr. Jeanne mengatakan bahwa yang paling mungkin tidak ada di susu formula adalah faktor imunnya.

Karena dalam susu formula terdapat lemak, protein, vitamin, dan mineral. Tapi tidak dengan antibodi.***

Editor: Ahmad Khakim

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler