Jadi berkurban atas nama orang yang sudah meninggal secara khusus ini tidak termasuk sunnah Nabi atau sunnah sahabat Nabi.
Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah berkurban atas nama orang yang sudah meninggal secara khusus.
Baca Juga: Ingin Tetap Sehat Santap Daging Kurban di Momen Lebaran Idul Adha, Berikut Tipsnya
Beliau tidak pernah berkurban atas nama paman beliau, Hamzah radhiyallahu ‘anhu, padahal Hamzah adalah keluarga beliau yang paling mulia.
Beliau sepanjang hidupnya tidak pernah berkurban atas nama anak-anak beliau yang sudah meninggal.
Padahal, ada tiga anak wanita beliau yang sudah dewasa yang meninggal lebih dahulu dan ada tiga anak laki-laki beliau yang meninggal ketika masih kecil.
Beliau juga tidak pernah berkurban atas nama istri beliau, Khadijah radhiyallahu ‘anha, padahal Khadijah adalah istri yang paling beliau cintai.
Demikian juga tidak terdapat riwayat dari satu pun sahabat Nabi bahwa mereka berkurban atas nama orang yang sudah meninggal.
Dan kami juga memandang sebagai sebuah kekeliruan, apa yang dilakukan oleh sebagian orang yang mereka berkurban atas nama mayit di tahun yang sama ketika mayit tersebut wafat.
Dengan kurban yang mereka sebut dengan udh-hiyatul hafrah.