Apa Itu Resesi dalam Ekonomi? Simak Pengertian Resesi Adalah Apa, Penyebab, hingga Dampaknya bagi Negara

- 14 Juli 2022, 15:24 WIB
Ilustrasi Apa Itu Resesi dalam Ekonomi? Simak Pengertian Resesi Adalah Apa, Penyebab, hingga Dampaknya bagi Negara
Ilustrasi Apa Itu Resesi dalam Ekonomi? Simak Pengertian Resesi Adalah Apa, Penyebab, hingga Dampaknya bagi Negara /Freepik/

Portal Kudus - Berikut penjelasan resesi adalah apa, penyebab, dan dampaknya bagi perekonomian suatu Negara.

Baru-baru ini istilah resesi ramai dibiacarakan oleh publik setelah beredar kabar Indonesia masuk daftar 15 negara yang berisiko alami resesi.

Sebenarnya, apa pengertian resesi dalam jalannya perekonomian?

Simak penjelasan mengenai pengertian resesi, penyebab, dan dampaknya bagi suatu negara yang dilansir Portal Kudus dari laman Rangkul Teman.

Pengertian Resesi

Resesi adalah sebuah periode penurunan ekonomi secara sementara saat aktivitas perdagangan dan juga industri berkurang, yang umumnya memiliki tanda yaitu penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) selama dua kuartal secara berturut-turut.

Baca Juga: Usut Kasus Penembakan Brigadir J, Komnas HAM Bekerja Independen Meski Tergabung dalam Tim Khusus

Arti resesi juga bisa bermakna sebagai sebuah periode yang terjadi perlambatan atau kontraksi besar dalam kegiatan-kegiatan ekonomi. Adanya penurunan pengeluaran yang sangat drastis mengarah pada kondisi ini.

Para ahli juga menyatakan bahwa keadaan ini bisa kamu lihat ketika terjadi peningkatan jumlah pengangguran, penurunan ritel, dan terjadi peningkatan pertumbuhan dalam sektor ekonomi riil bernilai negatif seperti manufaktur dalam periode kuartal tertentu secara berurutan.

Akibatnya tidak lain yaitu perlambatan ekonomi yang nantinya bisa membuat sektor riil menahan kemampuan produksinya yang berimbas pada PHK karyawan.

Lalu, investor akan cenderung berinvestasi pada sektor yang menurutnya aman, sehingga dampak resesi membuat daya beli masyarakat melemah karena sangat selektif dalam menggunakan uang.

Mereka akan menggunakan uang untuk sektor penting demi pemenuhan kebutuhan pokok terlebih dahulu.

Penyebab Resesi

Hal apakah yang menyebabkan terjadinya resesi ekonomi? Business Insider menyebutkan bahwa terdapat lima penyebab resesi, yakni :

a. Guncangan ekonomi Peristiwa tak terduga yang menyebabkan gangguan ekonomi yang meluas, seperti bencana alam atau serangan teroris. Contoh terbaru adalah Pandemi Covid-19 yang melanda semua negara.

b. Kehilangan kepercayaan konsumen

c. suku bunga tinggi

d. Deflasi

e. Gelembung aset

Baca Juga: Minta Kasus Penembakan Brigadir J Diungkap Transparan, Keluarga: Banyak Kejanggalan

Dampak Resesi bagi Beberapa Pihak

Resesi merupakan keadaan yang banyak orang hindari dan tidak mereka inginkan tentunya. Hal ini karena setiap terjadi periode ini, dampak negatifnya sangat terasa dari sektor besar hingga sektor kecil.

Berikut ini beberapa dampaknya yang bisa tergambarkan dari beberapa lini:

1. Dampak bagi Pemerintah

Dampak resesi yang paling terasa yaitu adanya peningkatan pengangguran di sebuah wilayah. Dalam hal ini rakyat akan meminta pemerintah memberikan solusi sesegera mungkin untuk menyelesaikan hal ini.

Mereka akan meminta pemerintah untuk mengusahakan agar lapangan kerja kembali terbuka, sehingga tenaga kerja yang ada tidak melampiaskan energinya pada hal-hal yang tidak mengarah pada tindakan negatif.

Tidak hanya pengangguran, pemerintah akan menderita karena pinjaman negara yang kian melonjak tinggi karena setiap negara membutuhkan dana dalam menyelesaikan persoalan ini untuk memenuhi kebutuhan yang ada.

Para kreditur akan lebih selektif dan meningkatkan suku bunga yang perlu negara bayarkan ketika mengambil pinjaman.

Oleh karena daya beli masyarakat rendah membuat pendapatan negara yang asalnya dari pajak menjadi menurun.

Ketika terjadi resesi, para pekerja akan mendapatkan upah yang minim dan ini akan muncul dampak pada pengeluaran yang menghasilkan berupa pajak bagi pemerintah.

Misalnya saja dampak resesi seperti membuat harga properti rendah, sehingga pemerintah juga memperoleh pajak dari jual beli aset tersebut di angka yang rendah.

Akibat dari banyaknya pengangguran, tentu saja membuat pemerintah harus mengeluarkan sejumlah pengeluaran yang tujuannya untuk tetap menjaga kesejahteraan rakyat.

Baca Juga: Selidiki Kasus Penembakan Brigadir J, Kapolri Bentuk Tim Khusus

Bantuan sosial biasanya akan pemerintah keluarkan. Ketika pendapatan menurun, justru malah pengeluaran tidak ikut turun bahkan malah meningkat.

Hal ini tentu saja akan membuat keadaan ekonomi dalam negeri melemah.

2. Efek Domino bagi Perusahaan dan Pekerja

Arti resesi bagi perusahaan yaitu munculnya bayang-bayang kebangkrutan. Ekonomi yang negatif, krisis kredit, merosotnya aset yang berbasis utang dan masih banyak hal lainnya menjadi penyebab ancaman tersebut.

Apalagi jika daya serap masyarakat terhadap produk-produk perusahaan tersebut juga menurun, maka ada penurunan juga dari pendapatan yang mereka peroleh.

Hal ini akan menciptakan efek domino yang berimbas bukan hanya pada perusahaan atau pemilik modal tetapi juga para buruh atau pekerja.

Saat terjadi krisis terhadap perusahaan, maka mereka para pekerja harus menerima nasib pahit untuk terkena PHK.

Bagi mereka yang terkena PHK maka akan sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Saat itulah daya beli masyarakat merosot turun dan dengan itulah potensi dari perusahaan mendapatkan pendapatan juga merosot.

Apalagi kalo tambahannya jika semakin berhati-hatinya masyarakat dalam menggunakan uangnya.

Maka sebuah perusahaan hanya bisa melakukan langkah terakhir untuk bertahan yaitu menerapkan perang harga.

Mereka akan memotong harga jual, yang efeknya menurunnya profitabilitas. Akan ada efisiensi dengan langkah menutup tempat-tempat bisnis yang kurang menguntungkan bagi mereka. Sehingga berdampak lagi bagi pekerja nantinya.

Contoh Resesi di Indonesia

Indonesia menjadi salah satu negara yang sangat rawan dengan perubahan ekonomi dalam negeri maupun global. Terhitung terjadi beberapa kali Indonesia mengalami yang namanya resesi.

Baca Juga: WOW! Ini 5 Foto Luar Angkasa Tangkapan Teleskop James Webb yang Dirilis NASA, Nomor 2 Seperti Tebing Tinggi

Jika melihat kembali ke masa lalu, Indonesia pernah mengalami resesi pada masa akhir pemerintahan Presiden Soeharto, yaitu sejak tahun 1997 hingga bahkan berlanjut ke tahun 1998.

Saat itu harga BBM naik melonjak tinggi ke angka yang fantastis. Bukan hanya BBM, nilai tukar rupiah pun menurun drastis.

Resesi ekonomi pada masa itu membuat munculnya banyak pengangguran dan sektor ekonomi mati. Banyaknya pengangguran dan kondisi ekonomi yang anjlok membuat emosi rakyat memuncak.

Pada akhirnya mereka meminta agar Soeharto turun dari jabatannya sebagai seorang presiden.

Secara tidak langsung resesi menjadi salah satu faktor penyebab dari turunnya Presiden Soeharto turun dari jabatannya.

Selama penyebaran epidemic Covid-19 dan kebijakan lockdown juga berdampak pada perekonomian Indonesia. Digadang-gadang keadaan selama Covid-19 ini juga termasuk contoh resesi di Indonesia.

Banyak pengangguran karena sektor pekerjaan publik banyak yang ditutup. Harga bahan pokok pun terus meningkat. Untungnya pemerintah bergerak cepat dan hal-hal yang tidak diinginkan bisa mereka hindari.

Secara umum apa itu resesi yakni sebuah periode penurunan ekonomi akibat merosotnya aktivitas ekonomi dan industri yang terjadi dalam jangka waktu dua kuartal.

Baca Juga: Sinopsis dan Resensi Gadis Kretek, Novel Ratih Kumala yang Diangkat Jadi Serial Netfilx

Keadaan ini membuat banyak dampak salah satunya seperti munculnya banyak pengangguran dan tutupnya bidang usaha tertentu. Kita tentu saja tidak pernah mengharapkan hal ini terjadi, maka mari bersama-sama menguatkan perekonomian dalam negeri.***

Editor: Ahmad Khakim

Sumber: Rangkul Teman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah