Koordinasi dan Dukungan Dilakukan BNPB untuk Menghadapi Skenario Terburuk Merapi

20 November 2020, 18:05 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo memonitor Kantor Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan dan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta untuk mendapatkan informasi peningkatan status Gunung Merapi menjadi Level III atau Siaga sejak Kamis, 5 November 2020 lalu.*/Dok. Humas BNPB /

Portal Kudus – Pada minggu lalu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menerjunkan sejumlah personel untuk memberikan pendampingan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di empat Kabupaten.

Pendampingan tersebut lebih memfokuskan pada pengorganisasian pos komando yang dibutuhkan pada kondisi sekarang.

BNPB juga terus berkoordinasi dengan BPPTKG, BTTKL, BPBD dan kelompok sukarelawan dilansir portalkudus dari pemberitaan BNPB selasa, 17 November 2020. Koordinasi itu dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi antisipasi potensi erupsi Gunung Merapi.

Baca Juga: Analisa InaRISK, Kabupaten Banyumas Wilayah Dengan Kategori Rawan Untuk Tanah Longsor 

Sementara itu, data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per 15 November 2020, pukul 22.00 WIB, mencatat 

Update: Minggu, 15 November 2020 Pukul 22.00 WIB, Total warga yang dievakuasi sebanyak 1.831 jiwa.

Sebagian besar warga merupakan kelompok rentan, seperti lanjut usia, anak-anak, balita, ibu hamil, ibu menyusui, disabilitas maupun mereka yang sakit.

Baca Juga: BNPB Menerjunkan Personil, Untuk Mendukung BPBD Empat Kabupaten Sekitar Merapi

Jumlah warga dievakuasi terbesar di Kabupaten Magelang dengan jumlah 828 jiwa, Boyolali 401, Klaten 388 dan Sleman 214.

BPBD tak hanya melayani mereka yang telah dievakuasi di pos-pos penampungan, tetapi juga memastikan sistem peringatan dini maupun infrastruktur lainnya berfungsi dengan baik, seperti perangkat komunikasi, rambu dan jalur evakuasi.

Isu protokol kesehatan telah menjadi bagian dalam perencanaan dalam penanganan darurat. Hal tersebut mengingat masih berada pada masa pandemi.*** 

Editor: Sugiharto

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler