Apa Itu Ekuitas? Simak Pengertian, Jenis, dan Unsur Ekuitas dalam Istilah Akuntansi di Sini

14 Juli 2022, 15:58 WIB
Ilustrasi Apa Itu Ekuitas? Simak Pengertian, Jenis, dan Unsur Ekuitas di Sini /Pixabay

Portal Kudus - Berikut informasi apa itu ekuitas berisi pengertian, jenis, dan unsur-unsurnya.

Ekuitas adalah salah satu istilah yang cukup sering disebutkan dalam Akuntansi.

Lalu apa itu arti ekuitas atau disebut juga dengan equity?

Berikut Portal Kudus membagikan pengertian ekuitas, jenis, dan unsurnya yang dikutip dari laman Jurnal Entrepreneur.

Pengertian Ekuitas

Sebagai istilah akuntansi, ekuitas memiliki pengertian sebagai selisih nilai antara nilai aset dengan liabilitas atau kewajiban.

Artinya secara umum, ekuitas dapat diartikan sebagai besaran hak yang harus dikeluarkan oleh pemilik usaha terhadap harta yang dimiliki perusahaan.

Baca Juga: Apa Itu Resesi dalam Ekonomi? Simak Pengertian Resesi Adalah Apa, Penyebab, hingga Dampaknya bagi Negara

Ekuitas sendiri sering disebut modal karena merupakan harta yang dikeluarkan perusahaan untuk memenuhi operasional perusahaan yang nantinya harta tersebut mengalami residu atau pengurangan karena kewajiban yang harus dibayarkan seperti hutang dan beban.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, modal selalu berhubungan dengan aset dan kewajiban.

Aset sendiri adalah merupakan suatu yang dimiliki oleh perusahaan misalnya saja bisa berupa fresh money, peralatan operasional perusahaan seperti komputer, atau peralatan pendukung seperti kursi.

Sedangkan kewajiban sendiri merupakan beban yang harus dibayarkan oleh perusahaan di masa depan atau layanan yang sedang dan harus dilakukan kepada pihak lainnya.

Kewajiban sendiri bisa terdiri dari beban hutang, beban gaji karyawan, dan juga beban perawatan karena depresiasi.

Nilai ekuitas tidak selalu positif, dan bisa saja negatif apabila nilai beban lebih besar dibanding nilai asetnya.

Nilai negatif biasa disebut dengan defisit.

Jumlah modal juga bisa berkurang jika terjadi penarikan kembali penyertaan oleh pemilik perusahaan, pembagian jatah keuntungan, atau yang terburuk jika terjadi nilai negatif akibat defisit dan bisa saja perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan.

Jenis-jenis Ekuitas

1. Ekuitas Rumah, merupakan nilai dari rumah dikurangi dengan jumlah hutang hipoteknya.

Nilai ekuitas rumah penting bagi Anda yang ingin mendapatkan keuntungan dari menjual atau membeli rumah.

Jika Anda meminjam uang dari bank untuk membeli rumah dan harga jual rumah tersebut melebihi nilai yang Anda pinjam di bank, maka nilai tersebut positif.

2. Ekuitas Pemilik, merupakan nilai modal yang dimiliki oleh pemilik usaha.

Modal tidak akan masuk ke bursa efek dan sepenuhnya semua keuntungan dari usaha masuk ke kantong pemilik usaha tersebut.

3. Ekuitas Pemegang Saham, pada dasarnya sama dengan ekuitas pemilik.

Bedanya, nilai dividen yang dimiliki oleh pemilik usaha dibagi dengan pemegang saham karena merupakan investasi dari modal yang dikeluarkan.

Baca Juga: WOW! Ini 5 Foto Luar Angkasa Tangkapan Teleskop James Webb yang Dirilis NASA, Nomor 2 Seperti Tebing Tinggi

Uang akan dikembalikan ke pemegang saham apabila semua aset perusahaan dilikuidasi dan semua hutang dibayarkan.

4. Pembiayaan Ekuitas, jenis ini terjadi apabila sebenarnya perusahaan berhasil dalam menjalankan usahanya namun tidak mendapatkan keuntungan.

Oleh karena itu, saham atau kepemilikan usaha dapat dijual kepada investor yang kemudian hasil penjualannya digunakan sebagai pembiayaan pengembangan perusahaan.

Unsur-unsur Modal atau Ekuitas

Modal atau ekuitas adalah hal penting yang harus dijaga agar tidak menunjukkan angka negatif yang dapat menyebabkan defisit.

Oleh karena itu pemilik usaha harus mencatat setiap aset yang dimiliki dan kewajiban yang harus dipenuhi.

Untuk menjaga kualitas dan kesehatan usaha dengan menjaga nilai modal, Anda perlu memahami unsur-unsur modal di antaranya.

1. Modal yang Disetor

Merupakan besaran aset atau uang yang disetorkan dalam jumlah tertentu oleh pemilik usaha atau investor dengan tujuan untuk menjalankan dan mengembangkan bisnis.

Modal disetor terbagi menjadi dua bagian yaitu:

a. Modal saham – jumlah nominal uang atau lembar saham yang beredar.

b. Agio dan Disagio saham – selisih jumlah setoran pemegang saham dengan jumlah nilai sahamnya. Agio merupakan selisih di atas nominal dan disagio sebaliknya.

2. Keuntungan yang Tidak Dibagi

Keuntungan tidak dibagi yang dimaksud adalah keuntungan yang didapat pada tahun-tahun sebelumnya yang tidak dibagi atau tidak diambil.

Apabila laba bersaldo debit, maka bukan lagi dianggap sebagai keuntungan, namun defisit.

Laba yang tidak dibagi ini juga bukan sebagai dividen sehingga perusahaan harus mencari cadangan lain untuk mengantisipasi pembagian secara dividen.

3. Modal Penilaian Kembali

Baca Juga: Usut Kasus Penembakan Brigadir J, Komnas HAM Bekerja Independen Meski Tergabung dalam Tim Khusus

Modal penilaian kembali adalah selisih antara modal pada periode sebelumnya dengan modal atau ekuitas yang akan dikeluarkan pada periode saat ini.

Perusahaan dapat memasukkan sisa-sisa modal yang ada pada periode sebelumnya ke pembukuan periode selanjutnya.

Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan sisa modal yang ada.

4. Modal Sumbangan

Modal sumbangan ada ketika perusahaan mendapatkan aktiva baru yang berasal dari sumbangan pihak lain.

Dalam hal ini, perusahaan sama sekali tidak mengeluarkan modal untuk pembelian atau hanya untuk mendapatkan aset baru.

5. Modal Lainnya

Modal lain artinya modal juga bisa berasal dari berbagai macam cadangan yang ada, modal ekspansi, cadangan penurunan harga, persiapan pelunasan obligasi, dan lainnya.

Jumlah keuntungan yang tidak bisa dibagi yang telah masuk ke dalam cadangan dana tidak dapat diminta lagi sebagai dividen.

Itulah definisi dan jenis dari ekuitas atau modal.

Dalam berbisnis, modal menjadi sangat penting karena sebagai sumber awal pendanaan dalam hal operasional hingga pengembangan bisnis.

Baca Juga: 15 Film Horor yang Dipercaya telah Dikutuk, Ada Annabelle dan The Nun

Nilai modal juga bisa menjadi acuan investor sebagai bahan pertimbangan apakah usaha Anda sehat atau sedang tidak baik-baik saja.

Oleh karena itu, nilai modal harus tetap dijaga agar tidak menjadi defisit.***

Editor: Ahmad Khakim

Sumber: Jurnal Entrepreneur

Tags

Terkini

Terpopuler