Kesimpulan Riset UI, Dana Desa Berdampak Positif Bagi Peningkatan Aktivitas Ekonomi Desa Berikut Informasinya.

26 Januari 2021, 13:33 WIB
kemendes /gus menteri/twitter.com

Portal Kudus – Universitas Indonesia menyelenggarakan  diskusi desiminasi hasil riset, dengan tema Melihat Indonesia dari Angkasa: COVID-19, Dana Desa, dan Pemulihan Ekonomi Nasional secara virtual pada Senin 25 Januari 2021.

Diselenggarakan oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI).

Ternyata dalam diskusi tersebut, LPEM FEB Universitas Indonesia, membeberkan hasil riset dalam diskusi bertema Desiminasi Hasil Riset dengan tema Melihat Indonesia dari Angkasa: COVID-19, Dana Desa, dan Pemulihan Ekonomi Nasional secara virtual. Dilansir portalkudus dari pemberitaan kemendesa, 25 Januari 2021.

Baca Juga: BelumTerdaftar di Data Bansos DTKS: Segera Daftar Melalui Link dtks.kemensos.go.id dan Bisa Dapat Apa Sih?

Ketua Riset Teguh Hartanto, Ph.D. menyampaikan bahwa riset ini dilakukan dengan waktu yang cukup singkat, dari November sampai Desember 2020 di Kota dan Kabupaten Bogor. Dalam keterangannya disampaikan, perlunya untuk melakukan rapid assesment terhadap evaluasi dana  desa, COVID-19, dan pemulihan ekonomi.

Dalam diskusi tersebut dikatan mengapa perlu rapid assessment, hal itu dilakukan sebagai bentuk mitigasi atau memperbaiki secara cepat. Sehingga dalam evaluasi cepat itu bisa melihat dampak COVID-19 terhadap  perekonomian desa, juga dampak dana desa terhadap perkembangan ekonomi.

“Kendala utama yang dihadapi dari rapid evaluation terkait dengan impact evaluation dari sebuah kebijakan itu yang pastinya adalah masalah waktu dan data,” jelasnya.

Baca Juga: Hore!! Pendaftaran PPPK Guru Honorer Segera Dibuka, Begini Cara Mendaftarnya

Metodologi dalam penelitian ini bukan hanya korelasi tetapi juga kausalitas dengan menggunakan cahaya malam hari (Nightlight), Facebook mobility, Google Mobility Indeks dan data dana desa sebagai inovasi data.

Ditambahkan M.H. Yudhistira Ph.D. bahwa langkah  pemerintah mengeluarkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) ini merupakan sebuah kebijakan yang menurutnya sangat tepat di masa pandemi.

“Jadi kita melihat ada hubungan positif yang artinya bahwa intervensi kebijakan mempengaruhi tingkat cahaya malam secara positif, tapi kita tidak bisa mengatakan itu cukup strong,” ungkapnya.

Selain melakukan penelitian di angkasa, dalam riset ini juga dilakukan penelitian di bumi.

Seperti halnya FGD di Bogor dan Banten. FGD itu dilakukan untuk melihat langsung realitas di lapangan.

Dalam FGD-FGD yang sudah dilakukan, pihaknya menemukan hasil  yang  menunjukkan BLT DD dirasa tepat sasaran dan ditujukan kepada yang terdampak COVID-19 atau miskin temporer.

Selain itu, ditemukan juga bahwa dana desa merupakan bantuan yang sangat membantu dan fleksibel dibandingkan dengan bantuan lainnya karena tidak ada by name by address.

Kesimpulannya adalah:

  1. Terdapat indikasi penurunan aktivitas ekonomi pasca pandemi COVID-19 di kawasan perkotaan. Disisi lain beberapa wilayah pedesaan masih menikmati peningkatan aktivitas ekonomi.
  2. Hasil estimasi ekonometrika dengan data nasional menunjukkan bahwa sejauh ini dana desa berdampak positif bagi peningkatan aktivitas ekonomi desa.
  3. Pemberian BLT DD di masa pandemi COVID-19 dari data Kabupaten Bogor menunjukkan indikasi dampak positif terhadap perekonomian Kabupaten Bogor meskipun hasil signifikasi kurang kuat.

Diberitakan sebelumnya, Gus Menteri membeberkan program prioritas pembangunan desa untuk tahun anggara 2021 menggenjot percepatan pencapaian SDGs Desa.

Menurutnya, implementasi tujuan-tujuan SDGs Desa akan berdampak signifikan, sehingga prioritas pembangunan desa untuk tahun anggara 2021untuk 4 bidang.

  1. Bidang Pembangunan Desa dan Perdesaan
  2. Peningkatan Kapasitas Kelompok Masyarakat Desa
  3. Bidang Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal
  4. Bidang Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi.

Diberitakan juga implementasi SDGs dalam pembangunan desa dan perdesaan, SDGs Desa dapat dioperasionalisasikan melalui berbagai program dan kegiatan. Seperti peningkatan infrastruktur desa, pengembangan desa wisata, utamanya yang berada pada destinasi wisata prioritas nasional seperti desa adat, desa inklusi, desa ramah perempuan dan peduli anak, dan desa sehat dan sejahtera.***

Editor: Sugiharto

Sumber: kemendesa.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler