Portal Kudus – Dokter Kariadi, Namanya dipergunakan sebagai salah satu Rumah Sakit Besar Milik Pemerintah di Semarang Ibukota Jawa Tengah.
Ia berjuang menangani wabah malaria dan filariasis, hingga ajal menjemput ketika meneliti pasokan air warga Semarang, yang diracun oleh serdadu Jepang.
Kariadi, pria yang lahir pada 15 September 1905 itu, lahir di sebuah desa bernama Singosari, Malang. Karena ketekunannya, ia berhasil menamatkan sekolah kedokteran Nederlandsch Indische Artsen School pada 1931, dilansir portalkudus dari diskominfo jateng, 10 November 2020.
Baca Juga: Diungsikan Ribuan Warga Merapi, Jumlahnya Lebih Dari 1000 Jiwa
Setelahnya, ia banyak berpindah tempat, untuk menjalankan profesi sebagai dokter. Pernah menjadi asisten dr Soetomo, Kariadi lantas bertugas di Manokwari (kini Papua). Selain bertugas sebagai dokter medis, ia juga melakukan penelitian tentang penyakit filariasis atau kaki gajah, dan penyakit malaria.
Guru Besar Ilmu Sejarah Unnes, Profesor Doktor Wasino mengungkapkan, Kariadi juga menemukan formula minyak kenanga untuk menggantikan immersion oil.
Formula minyak kenanga, minyak tersebut diperlukan pada pemeriksaan spesimen darah pada mikroskop.
Baca Juga: Menkeu Menegaskan, Bahwa Peningkatan Kualitas Belanja Sangat Sangat Penting
“Karena saat itu minyak imersi (untuk memperjelas penglihatan di bawah mikroskop) susah didapatkan, Kariadi menggunakan minyak (bunga) kenanga guna melakukan penelitian malaria,” ujarnya, ditemui di Kampus Sekaran, Gunung Pati, Kota Semarang baru-baru ini.