Ratu mempunyai anak perempuan bernama Retno Kencono yang besar peranannya bagi
perkembangan seni ukir.
Di kerajaan, ada menteri bernama Sungging Badarduwung, yang datang dari
Campa (Cambodia) dan dia adalah seorang pengukir yang baik.
Ratu membangun Masjid Mantingan dan Makam Jirat (makam untuk suaminya), dan meminta Sungging untuk memperindah bangunan itu dengan ukiran.
Sungging lalu memenuhi permintaan Ratu Kalinyamat.
Hingga sekarang, ukiran itu bisa disaksikan di masjid dan Makam Sultan Hadlirin yang terdapat 114 relief pada batu putih.
Daerah Belakang Gunung konon terdapat kelompok ukir yang bertugas melayani kebutuhan ukir keluarga kerajaan.
Kelompok ukir itu kemudian mengembangkan bakatnya dan tetangga sekitar
ikut belajar dari mereka. Jumlah pengukir tambah banyak.
Pada masa Ratu Kalinyamat kelompok mereka berkembang namun, sepeninggal Ratu Kalinyamat mereka stagnan.
Dan kemudian berkembang lagi pada masa Kartini.