Dalam buku “Habis Gelap Terbitlah Terang”, surat-surat Kartini mengeksplorasi topik-topik yang relevan dengan kehidupan wanita pada masa itu, seperti pendidikan, perkawinan, kesetaraan gender, dan kebebasan berbicara.
Salah satu tema utama yang diangkat oleh Kartini adalah pentingnya pendidikan bagi wanita.
Ia merasa bahwa pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu kebebasan bagi wanita Indonesia.
Kartini juga mengkritik tradisi yang dianggapnya merugikan perempuan, seperti adat poligami dan perjodohan yang sering kali dilakukan tanpa mempertimbangkan keinginan perempuan yang bersangkutan.
Buku ini menjadi sangat terkenal karena surat-surat yang ditulis oleh Kartini memperlihatkan kecerdasan, keberanian, dan kegigihan dari seorang wanita muda yang ingin berjuang untuk hak-haknya.
Dalam surat-suratnya, Kartini menunjukkan keberaniannya dalam mengkritik budaya patriarki yang sangat mengatur hidup wanita Indonesia.
Berkat buku ini, Kartini dianggap sebagai pahlawan nasional yang berjuang untuk kesetaraan gender dan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Buku ini juga memberikan wawasan yang lebih dalam tentang kehidupan sosial dan budaya Indonesia pada awal abad ke-20, serta memberikan gambaran tentang sejarah perjuangan perempuan Indonesia.
Buku “Habis Gelap Terbitlah Terang” sangat banyak dikupas oleh berbagai tulisan bahkan film, baik dari Indonesia maupun mancanegara.