Dalam sejarahnya organisassi kepaduan indonesia dibagi kedalam beberapa federasi. Menyadari terdapat kelemahan dari federasi tersebut kemudian dibentuklah PERKINDO (Persatuan Kepaduan Indonesia) namun kelompok tersebut mengalami kendala karena kurangnya kekompakan antara anggota.
9 Maret 1961, Presiden Soekarno mengumpulkan tokoh-tokoh yang dianggap sebagai penggagas lahirnya pramuka di Indonesia. Presiden mengatakan bahwa organisasi kepanduan yang ada harus diperbaharui, aktivitas Pendidikan harus diganti, dan seluruh gerakan kepanduan yang ada dilebur menjadi satu dengan nama Pramuka.
Presiden juga menbentuk panitia pembentukan pramuka yang terdiri dari Sultan Hamengkubuono XI, Prof. Prijono, Dr. A. Aziz Saleh, serta Achmadi. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan Hari Tunas Gerakan Pramuka. Buah kerja panitia tersebut kemudian menghasilkan lampiran keputusan presiden nomor 238 tahun 1961 tentang Gerakan pramuka.
30 juli 1961, seluruh tokoh kepaduan indonesia menyatakan menggabungkan diri dengan organisasi gerakan pramuka, hari bersejarah itu kemudian disebut dengan Hari Ikrar Gerakan Pramuka.
Pada 14 agustus 1961 diadakan MAPINAS (Majelis Pimpinan Nasional) yang diketuai oleh Ir. Soekarno dengan wakil I Sultan Hamengkubuono XI dan wakil ketua II Brigjen TNI Dr. A. Azis Saleh. Ditandai dengan penyerahan paanji-panji pramuka oleh Presiden Soekarno kepada tokoh-tokoh pramuka serta memperkenalkan pramuka kepada masyarakat Indonesia.
Peristiwa tersebut dekenal sebagai Hari Lahir Pramuka yang terus diperingati hingga sekarang.***