Pengolahan pupuk urea organik ini tidak perlu menggunakan EM4 sebagai bioaktivator atau penambahan bakteri baik dalam proses dekomposisi.
“Air cucian beras bisa mengundang bakteri baik untuk membantu menguraikan proses pengomposan pupuk urea organik, yang terpenting ditutup dengan rapat karena ini adalah penguraian dengan menggunakan anaerop (kedap udara) agar bakteri bisa berkembang dengan baik,” ujar pemilik channel Youtube tersebut.
Cara pengolahan pupuk urea menggunakan bahan dari rumput liar ini sangat mudah, yaitu hanya dengan menambahkan larutan mol (air cucian beras) ke rumput yang sudah dimasukkan kedalam ember.
Penambahan molase diberikan secukupnya karena rumput liar yang dibasahi dengan molase perlahan akan menyusut kebawah.
Lalu tutup rapat wadah rumput liar yang sudah dicampur merata dengan molase tersebut dan membutuhkan proses penguraian sekitar 1-2 bulan
Limbah rumput liar yang sudah matang dan menjadi pupuk urea akan bertekstur hancur dengan kandungan air didalamnya. Air tersebutlah yang menjadi pupuk urea organik yang siap digunakan.
Penggunaan pupuk urea organik tidak bisa digunakan secara langsung melainkan harus dicampurkan dengan air terlebih dahulu. 1 liter pupuk urea organik tersebut bisa ditambahkan untuk sekitar 10 liter air.
Dalam vlog tersebut juga dijelaskan bahwa penggunaan pupuk urea tersebut diberikan pada tanaman di masa pertumbuhan vegetatif yaitu belum memasuki masa pembuahan.
Pupuk urea organik tersebut mengandung nitrogen yang sangat tinggi sehingga menyuburkan dan mempercepat pertumbuhan tanaman.***