PemKab Klaten kembali Perpanjang Status Tanggap Darurat Gunung Merapi Hingga 15 Desember

- 29 November 2020, 14:37 WIB
Gunung Merapi.*
Gunung Merapi.* /twitter.com/@BPPTKG

Portal Kudus - Pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah kembali memperpanjang status tanggap darurat Gunung Merapi hingga 15 Desember 2020.

Perpanjangan status tanggap darurat tersebut ditetapkan melalui Surat Pernyataan Status Tanggap Darurat Bencana Letusan Gunung Merapi di Kabupaten Klaten Nomor 360/703/2020 yang berlaku selama 21 hari..

Adapun perpanjangan status tanggap darurat tersebut adalah yang ketiga kalinya sejak ditetapkan pada 5 November 2020 lalu.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerangkan potensi letusan Gunung Merapi dan aktivitas Gunung Merapi saat ini.

Baca Juga: Lakukan Pemantauan Gunung Merapi Lewat Udara, BPBD DIY Temukan Banyak Longsoran Baru

Baca Juga: BLT BSU Guru Honorer Kemenag Rp 1,8 Juta Kapan Cair? Cek Nama Penerima di Link Simpatika

Dari hasil pemantauan yang dilakukan, aktivitas vulkanik Gunung Merapi menimbulkan longsoran baru material dari puncak gunung.

Longsoran itu mengarah ke lereng yang secara dominan menuju ke barat dan barat daya.

Sedangkan dilihat dari morfologinya material longsoran tersebut mengarah ke hulu Kali Senowo, Kali Putih dan Kali Lamat.

Sementara wilayah barat daya, ada beberapa material yang berada di lereng mengarah masuk ke hulu Kali Boyong dan Kali Krasak.

Pada sisi tenggara di hulu Kali Gendol terlihat ada longsoran material baru. Perkiraan sementara longsoran tersebut berasal dari bukaan kawah di dinding sebelah barat.

Hasil pemantauan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) setempat tersebut dalam tahap kajian lebih lanjut oleh BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi).

Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Asap Putih Tebal Setinggi 600 Meter, Simak Penjelasan BPPTKG

Sampai saat ini, BPBD Kabupaten Klaten mencatat lebih dari 300 warga mengungsi ke dua titik pengungsian. Warga yang mengungsi berasal dari desa-desa yang direkomendasikan oleh BPPTKG untuk dievakuasi sementara waktu.

“Sebanyak 392 warga dari Desa Tegal Mulyo, Sidorejo dan Balerante, khususnya diprioritaskan kelompok rentan, mengungsi ke tempat yang telah dipersiapkan pemerintah kabupaten,”

“Ketiga desa tersebut berada di wilayah Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah,” ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi BNPB Dr Raditya Jati dalam rilisnya pada, Sabtu 28 November 2020.

Baca Juga: Status Siaga, Puncak Gunung Merapi Mulai Berubah dan Intensitas Kegempaan Meningkat

Rincian total warga yang mengungsi per Jumat, 27 November 2020, pukul 23.00 WIB, sebagai berikut dewasa 219 jiwa, anak-anak 63 jiwa, lansia 56 jiwa, balita 34 jiwa, disabilitas 9, ibu menyusui 7 dan ibu hamil 4.

“Sementara itu, total warga yang tersebar di 15 titik pengungsian berjumlah 2.318 jiwa. Mereka tersebar di empat kabupaten yang berpotensi terdampak, antara lain Boyolali, 905 jiwa, Magelang 785, Klaten 392 dan Sleman 236,” tuturnya.

BPPTKG merekomendasikan agar seluruh aktivitas penduduk di KRB III Gunung Merapi dihentikan demi menjaga keamanan dan keselamatan bersama.

Sejumlah aktivitas lain seperti wisata dan pendakian juga diberhentikan untuk sementara waktu sampai kondisi Gunung Merapi aman dari potensi erupsi.

Editor: Ulul Uliyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x