Sejarah Lahirnya Hari Santri Nasional : Kisah Perlawanan Bersejarah di Surabaya 1945

8 Oktober 2020, 07:34 WIB
Masjid Jami' Lasem Rembang /

Portal Kudus - Tanggal 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional.

Penetapan Hari Santri Nasional ini disahkan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2015 lalu melalui Keppres Nomor 22 tahun 2015.

Penetapan tersebut merupakan bentuk penghargaan pemerintah terhadap peran para santri dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Logo Hari Santri Nasional 2020 kemenag.go.id

Baca Juga: 10 Ucapan Selamat Hari Santri Nasional 2020, Yang Cocok Untuk Sosial Media

Menurut Jokowi, kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 tidak lepas dari semangat jihad yang ditunjukkan oleh kaum santri.

Banyak pihak yang bertanya-tanya alasan dipilihnya tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.

Menilik catatan sejarah, ternyata tanggal tersebut memiliki kaitan langsung dengan peristiwa paling bersejarah ketika bangsa Indonesia berjuang mempertahankan kemerdekaannya.

Peristiwa tersebut adalah deklarasi Resolusi Jihad yang dilakukan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari di Surabaya pada tanggal 22 Oktober 1945.

Baca Juga: Logo dan Tema Hari Santri Nasional 2020 di Tengah Pandemi Covid-19

Pada hari itu, KH Hasyim Asy’ari menyerukan untuk ikut berjuang mencegah tentara Belanda kembali menguasai Indonesia melalui Netherlands Indies Civil Administration (NICA).

KH Hasyim Asy’ari menyerukan kepada santrinya bahwa perjuangan membela Tanah Air merupakan kewajiban bagi setiap Muslim.

"Membela tanah air dari penjajah hukumnya fardlu'ain atau wajib bagi setiap individu," ujar KH Hasyim Asy’ari.

Seruan jihad yang dikobarkan oleh KH Hasyim Asy'ari ini membakar semangat para santri di kawasan Surabaya dan sekitarnya.

Para pejuang menyerang markas Brigade 49 Mahratta yang dipimpin Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby.

Baca Juga: Pengesahan Undang - undang Cipta Kerja Oleh Paripurna DPR RI Dipercepat?

Serangan ini terjadi selama tiga hari berturut-turut, yaitu dari tanggal 27 hingga 29 Oktober 1945.

Terjadilan pertempuran sengit, Pasukan Inggris yang ditugaskan di kota Surabaya terjepit. Komandan mereka membujuk Soekarno untuk meredakan situasi.

Tanggal 30 Oktober 1945 Soekarno datang dari Jakarta ke Surabaya dan berhasil meredakan amarah arek-arek Suroboyo.

Namun, belum lama Soekarno meninggalkan Surabaya, insiden kembali terjadi.

Jenderal Mallaby tewas di tanggal 30 Oktober itu.

Saat itu mobil yang ditumpanginya terkena ledakan granat dari pengawalnya sendiri saat hendak melindungi Mallaby dari kepungan Pejuang Indonesia.

Kematian Mallaby pun menyulut pertempuran berdarah lainnya di kota Surabaya, dan dikenal dengan Pertempuran 10 November 1945

Bahkan, tentara Inggris yang sudah berpengalaman dan mengalahkan pasukan NAZI Jerman menganggap bahwa Surabaya adalah neraka bagi mereka.

Baca Juga: Ucapan Selamat Hari Sumpah Pemuda Tahun 2020, Lengkap dengan Gambar
Resolusi Jihad yang dideklarasikan KH Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945 ini seolah mengingatkan kita mengenai peranan santri dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Santri yang kerap dikenal berkutat seputar urusan agama, ternyata mau ikut berjuang bersama pejuang Tanah Air.

Oleh karenanya, tak salah apabila Presiden Jokowi kemudian memilih tanggal ini sebagai Hari Santri Nasional.***

 

 

 

 

Editor: Azkaa Najmuts Tsaqib

Tags

Terkini

Terpopuler