Baca Juga: Harga Beras Naik, Salah Sendiri! Apa Langkah Pemerintah Mengatasi Masalah Ini
Dijadikannya nasi sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia semakin nyata ketika pemerintah menitikberatkan pada pembangunan pertanian lebih spesifiknya kebijakan Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) sekitar tahun 1969-1974 untuk bisa swasembada beras. Mulai masa tersebut, beras dijadikan sebangai simbol kemakmuran.
Tidak jarang beras juga dijadikan sebagai komoditas politik oleh pemerintah, dan menyebabkan perubahan konsumsi, di mana masyarakat mulai meninggalkan makanan lain selain nasi. Kemudian mulai terjadi ketergantungan terhadap nasi. Nasi akhirnya menjadi makanan utama masyarakat Indonesia sampai dengan saat ini.
Celakanya, kebijakan pemerintah dengan mengutamakan beras saat itu menjadi budaya yang diwariskan dan makanan merupakan persoalan yang terkait dengan selera serta kebiasaan, di mana untuk mengubah kebiasaan makan seseorang bukanlah hal yang mudah, bahkan dapat dikatakan bahwa kebiasaan makan adalah inti kebudayaan, dan inti kebudayaan merupakan hal yang sulit untuk diubah. Walaupun fungsi serta rasa dari makanan lain dapat menggantikan nasi, tetapi faktor nilai serta makna budaya tidak dapat digantikan.***