Kenapa Kekerasan Seksual di Kampus Bisa Terjadi?

- 5 Februari 2023, 17:31 WIB
ilustrasi: Akibat dari beberapa penyimpangan dari tidak bisanya menerima adaptasi norma sosial, kekerasan seksual kemudian terjadi,
ilustrasi: Akibat dari beberapa penyimpangan dari tidak bisanya menerima adaptasi norma sosial, kekerasan seksual kemudian terjadi, /Florin Roebig

 

Portal Kudus - Kuliah menjadi fase sosial menuju dewasa dalam tahap pembelajaran dari lulus SMA. Masing masing dari mahasiswa tentunya pernah mengalami culture shock karena harus beradaptasi dengan budaya dan cara berkomunikasi yang berbeda dengan teman teman kuliah.

Selain menjadi kebanggan karena bisa berkuliah di negeri, nampaknya mahasiswa senang karena memiliki banyak teman dari berbagai daerah. Hal tersebut menimbulkan banyak pikiran pikiran politis dalam proses adaptasi di kampus. Salah satunya ialah kasus kekerasan seksual yang terjadi di kampus.

Mengutip pemahaman strukturalisme melihat bahwa kekerasan seksual terjadi karena bagian dari budaya manusia yaitu pikiran dan perasaan. Menurut Simon Blackburn, strukturalisme adalah "keyakinan bahwa fenomena kehidupan manusia yang tidak dimengerti kecuali melalui keterkaitan mereka”.

Baca Juga: Jangan Dianggap Sepele, Komitmen Menjadi Tiang Penting dalam Hubungan Cinta

Kekerasan seksual terjadi di kampus akibat penyimpangan dari psikologi sosialnya yang menjadi bagian dari model strukturalis penalaran. Psikologi mengkaji tentang prosesnya yaitu pada penyampaian energi dari alat indera ke otak.

Setelah itu terdapat rangsangan yang merespon perihal pesan yang disampaikan oleh suatu energi dari alat indera ke otak manusia. Rangsangan berdampak buruk apabila seseorang tidak memahami pemikiran individunya yang menyimpang dari norma.

Apabila kita kaji menurut pemahaman post strukturalisme menurut Sigmund Freud menjelaskan bahwa konsep alam bawah sadar, ego manusia yang memunculkan ketidaksadaran akan manusia itu sehingga dapat meluas ke berbagai bagian bagian sosial dan kemanusiaan. Walaupun tidak banyak, tidak semua orang dapat mengontrol pikiran alam bawah sadarnya.***

 

Editor: Sugiharto

Sumber: Berbagai sumber kajian strukturalisme


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x