Kenali 7 Tanda Kecemasan Yang Mungkin Terjadi Pada Anak Anda

- 2 Agustus 2022, 08:30 WIB
Ilustrasi Kenali 7 Tanda Kecemasan Yang Mungkin Terjadi Pada Anak Anda
Ilustrasi Kenali 7 Tanda Kecemasan Yang Mungkin Terjadi Pada Anak Anda /Pixabay.com/Anemone123

Portal Kudus - Sekitar satu dari delapan anak menderita kecemasan dan dapat dengan mudah dianggap sebagai perilaku buruk. Tanda-tanda peringatan ini menunjukkan bahwa kecemasan bisa menjadi penyebabnya.

Entah itu mendapatkan nilai buruk di sekolah atau kalah dalam pertandingan olahraga, anak-anak dengan kecemasan sering mengatasi dengan menyiapkan diri mereka untuk skenario terburuk daripada berharap yang terbaik untuk menghindari kekecewaan.

Berikut ini adalah tanda anak Anda mungkin mengalami kecemasan atau anxiety.

1. Tidak nafsu makan

Baca Juga: Kapan Seseorang Dirasa Harus Berkonsultasi dengan Seorang Psikolog? Simak Ulasannya

Sama seperti orang dewasa, nafsu makan anak terhubung dengan emosinya. Anak-anak dengan kecemasan dapat menjadi enggan secara tiba-tiba terhadap makanan yang sebelumnya mereka nikmati atau menjadi terlalu pilih-pilih tentang makanan mereka.

Anak-anak dengan kecemasan mungkin juga ingin makan secara rahasia, karena akan membantu mereka mengendalikan pilihan makanan dan kebiasaan makan mereka.

2. Keluhan gejala

Anak-anak sering mengalami manifestasi fisik dari kecemasan mereka. Sakit kepala, sakit perut, dan bahkan nyeri otot adalah beberapa cara di mana kecemasan dapat mengganggu kehidupan anak.

Baca Juga: Arti Kelompok Etnik dan Faktor yang Mempengaruhi Keberagaman Suku Bangsa Indonesia

Gejala kecemasan fisik sering muncul dengan sendirinya ketika anak-anak tidak dapat mengkomunikasikan ketakutan mereka. Anda mungkin menjadi frustrasi, mengira anak Anda berpura-pura sakit, padahal sebenarnya kecemasan yang mendasari gejalanya sangat nyata.

3. Membuat ulah

Ketika anak-anak masih kecil, mereka akan membuat ulah. Hal yang sama dapat terjadi pada anak-anak yang lebih tua dengan kecemasan yang dapat berkomunikasi secara umum tetapi tidak memiliki kosakata yang mereka butuhkan untuk mengekspresikan emosi yang agak rumit ini.

4. Perilaku agresuf

Baca Juga: 17 Rekomendasi Lomba 17 Agustus yang Seru untuk Memperingati HUT RI yang ke 77

Kecemasan pada anak-anak sering muncul sebagai perilaku agresif. Seperti memecahkan barang-barang mereka sendiri karena frustrasi, merobek pekerjaan rumah, atau menyerang saudara, teman, atau bahkan orang dewasa.

Tanda bahwa perilaku agresif tersebut disebabkan oleh kecemasan adalah bahwa setelah itu, anak-anak sering kali tidak dapat menjelaskan mengapa mereka melakukannya.

Namun, semua perilaku adalah komunikasi, ia mengirimkan SOS yang jelas bahwa ada masalah.

5. Menjadi perfeksionis

Baca Juga: Menelusuri Sejarah Puasa Asyura 10 Muharram

Ketika anak-anak cemas, mereka sering terlalu fokus untuk membuat segalanya sempurna, apakah itu proyek pekerjaan rumah, rutinitas menari, atau membersihkan kamar.

Mereka sering melihat tindakan mereka secara sempurna dan benar, atau salah. Kecemasan dapat menghalangi mereka untuk mencoba hal-hal baru, karena mereka tahu itu tidak akan sempurna untuk pertama kalinya.

Alih-alih mengabaikannya, cobalah mengajari anak Anda beberapa pernyataan positif tentang pekerjaannya, seperti "Saya melakukan yang terbaik" atau "Saya bekerja keras dan menjadi lebih baik."

6. Sulit tidur

Baca Juga: MIRIS Artinya Apa? Simak Arti dan Contoh Penggunaan Kata Miris dalam Bahasa Gaul di Medsos

Sama seperti orang dewasa, ketika seorang anak yang cemas berbaring untuk tidur, pikirannya dapat berpacu dengan kekhawatiran.

Ini adalah bagian paling tenang dari hari itu, dan tiba-tiba anak Anda ditinggalkan sendirian dengan hanya pikirannya.

Di saat-saat hening ini, ketakutan anak yang cemas tentang hari berikutnya dapat mencegahnya mendapatkan istirahat yang dia butuhkan. Jika anak Anda mengalami kesulitan tidur atau tetap tertidur, kecemasan mungkin menyebabkannya.

7. Terus-menerus resah tentang masa depan

Baca Juga: Urutan Pangkat TNI Angkatan Udara dari Tamtama hingga Perwira

Mustahil untuk mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan, dan meskipun beberapa orang menganggapnya menyenangkan, hal itu terbukti melumpuhkan bagi mereka yang memiliki kecemasan, terutama anak-anak, yang sudah merasa banyak hal yang terjadi di dunia di luar kendali mereka.

Bagi mereka, mengkhawatirkan masa depan adalah hal yang melemahkan, terutama jika mereka mengenal orang-orang yang pernah mengalami kemalangan.

Hal ini dapat menyebabkan ketakutan akan hal yang sama akan terjadi pada mereka. Ini rumit karena Anda tidak dapat menjamin itu tidak akan terjadi, tetapi

Anda dapat memberi mereka ruang untuk mengekspresikan ketakutan mereka dan menawarkan rencana darurat untuk membuat mereka merasa lebih aman.***

Editor: Ahmad Khakim

Sumber: thehealthy.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah