Portal Kudus – Anak yang sering dimarahi dapat mengalami trauma secara psikologis, hal ini sangat menakutkan bagi sang anak.
Membentak, terlalu sering memarahi, hingga melakukan kekerasan fisik kepada anak berpotensi membuat anak mengalami gangguan perilaku dan depresi di masa depan.
Dia bisa tumbuh sebagai manusia agresif, atau sebaliknya terlalu menutup diri. Hal ini merupakan dampak dari trauma mental pada anak dari seringnya dimarahi semasa kecil.
Berikut 9 cara memperbaiki mental anak yang sering dimarahi, yang dikutip Portalkudus.com dari akun Instagram @dokter.parenting:
- Jangan Ragu Untuk Meminta Maaf
Dengan tidak malu meminta maaf pada anak dan mengakui kesalahan, anak akan lebih bisa menerima dan memahami bahwa setiap manusia bisa melakukan kesalahan. Hal ini juga bisa membantu menyembuhkan luka pada hatinya.
2. Biarkan Anak Mengekspreikan Perasaannya
Jangan anda memarahinya atau menyuruhnya ketikan dia ingin menangis, Jangan larang dia untuk tertawa ketika dia merasa gembira. Hal ini akan membuat emosinya lebih stabil dan terbantu untuk memperbaiki mentalnya.
- Tunjukan Bahwa Anda Menyayanginya
Ungkapkan rasa saying anda terhadapnya, jangan ragu untuk memeluk dan menciuminya. Kontak fisik akan lebih bisa mengungkapkan rasa sayang.
- Perbaiki Kualitas Komunikasi Dengan Anak
Ceritakan hari anda atau cerita sederhana lainnya. Cara ini akan membuat mereka lebih mengenal anda, dengan begitu anak yang tadinya merasa ketakutan dengan kehadiran orang lain, akan kembali dekat dan senang berinteraksi dengan anda.