Jadi Barang Langka, Warga Serbu Minyak Goreng di Kegiatan Pasar Murah di Mejobo Kudus

- 7 Maret 2022, 10:13 WIB
Ilustrasi minyak goreng.
Ilustrasi minyak goreng. /Portal Bandung Timur/hp.siswanti/

Portal Kudus - Minyak goreng masih menjadi barang yang langka di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Kudus.

Masyarakat Kudus masih kesulitan mencari minyak goreng.

Berdasarkan Data Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus menyebutkan bahwa produsen telah menyediakan 1,06juta liter hingga akhir Februari.

Dilansir PortalKudus.com dari Suara Merdeka Muria dengan artikel berjudul Warga Kudus Ketar-Ketir, Jelang Ramadan Masih Sulit Cari Minyak Goreng

Stok di minimarket dan swalayan belum lancar.

Pada Minggu, 6 Maret 2022, terlihat para warga masih mengantri untuk membeli minyak goreng.

Kegiatan pasar murah yang menjual minyak goreng pun diserbu warga.

Kegiatan pasar murah yang digelar Pemdes Gulang, Kecamatan Mejobo, Minggu pagi, misalnya.

Ratusan warga rela antre sejak pukul 07.00 WIB. Fainatun Sifa, salah seorang ibu rumah tangga mengaku sangat terbantu dengan adanya pasar murah minyak goreng itu.

Baca Juga: Belum Bayar Hutang, Seorang Pria di Cepu Kabupaten Blora dibunuh

Pasalnya minyak goreng harga di pasaran mampu menembus hingga Rp18ribu-Rp19ribu per liter.

“Kemarin sempat mahal. Kalau ini dijual Rp 14 ribu, sehingga ibu-ibu di sini terantu,” katanya.

Ia berharap pasokan minya goreng kembali normal seperti sebelumnya. Apalagi Ramadan sebentar lagi tiba. “Kami berharap minyak goreng kembali lancar, agar tidak mengganggu kegiatan di Ramadan nanti,” katanya.

Kades Gulang Aris Subkhan menuturkan, pihaknya membuka pasar murah di tiga titik. “Pendistribusian minyak goreng bersubsidi dari Pemerintah. Pemerintah Desa Gulang dibantu suplaier minyak goreng yang kebetulan ada di Desa Gulang,” katanya.

Untuk menghindari rebutan, warga bisa membeli menggunakan kupon yang sudah dibagikan sebelumnya.

Baca Juga: Belum Ada Kepastian, Kantor Kemenag Kabupaten Jepara Tetap Lakukan Persiapan

Aris menuturkan pendistribusian minyak goreng dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) kali ini merupakan aspirasi masyarakat. Sebanyak 2500 KK warga Desa Gulang menerima kupon agar proses penukaran minyak goreng dapat lancar tanpa kerumunan.

“Jadi satu orang dapat 2 liter minyak goreng. Mereka khusus penduduk warga Desa Gulang yang disertai kupon. Jadi kami menyiapkan 5 ribu liter minyak goreng kemasan," ujarnya.

Terpisah, Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Imam Prayitno mengatakan jika produsen telah mendistribusikan minyak goreng curah maupun kemasan hingga 1,06 juta liter.

Baca Juga: Seorang Remaja Jadi Korban Pemerkosaan oleh Dua Orang Warga Kecamatan Kedung Jepara

Pendistribusian itu berlangsung 14-22 Feburari lalu. “Pendistribusian minyak goreng sebanyak itu dilakukan oleh produsen minyak goreng yang mendapat penugasan dari Kementerian Perdagangan melalui sejumlah distributor di Kudus,” katanya.

Pihaknya juga heran dengan masih kosongnya pasokan minyak goreng di minimarket maupun swalayan. Padahal dari pengecekan di sejumlah pasar tradisional, pasokan minyak goreng relatif aman.

“Kami ingin pasar tradisional menjadi rujukan warga berbelanja, termasuk minya goreng. Jika ada yang menjual dengan harga di atas HET, pihaknya akan menelusuri, barang tersebut diperoleh dari distributor yang mana,” ujarnya.***

Editor: Candra Kartiko Sari

Sumber: Suara Merdeka Muria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah