Apakah Dejavu Berbahaya? Berikut Penjelasan Secara Ilmiahnya

29 Juni 2022, 08:35 WIB
Ilustrasi Arti Mimpi Hujan /Unsplash.com/

Portal Kudus – Apakah Dejavu itu berbahaya? Simak artikel berikut yang akan menjelaskan secara ilmiahnya, apakah Dejavu itu berbahaya atau tidak.

Belakangan ini, istilah dejavu banyak dicari oleh pengguna media sosial karena penasaran dengan artinya. 

Sebenarnya apa itu dejavu dan apakah Dejavu berbahaya? Untuk lebih jelasnya, simaklah artikel berikut yang akan menjelaskan tentang arti Dejavu.

Baca Juga: Arti Time is Dying Adalah? Berikut Arti Kata Time is Dying dalam Bahasa Gaul yang Viral di Media Sosial

Untuk mengetahui apa itu Dejavu, maka Tim Portal Kudus telah merangkumnya untuk anda.

Berikut adalah arti kata Dejavu yang belakangan ini menjadi viral di media sosial, karena mencari arti yang sesungguhnya.

Apa itu Dejavu? Dan kenapa kita sering mengalaminya?

Dejavu adalah saat kamu merasa apa yang terjadi sekarang, pernah dialami di masa lalu.

Pengertian dejavu

Baca Juga: Apakah Inner Child Bisa Terluka? Simak Penjelasan Berikut tentang Inner Child yang Viral di Medsos

Dejavu merupakan istilah yang dibuat oleh seorang psikolog bernama Emile Boirac pada tahun 1876. Dalam bahasa Prancis, deja vu artinya "pernah merasa," atau "pernah melihat".

Dejavu adalah perasaan bahwa apa yang kita alami sekarang, pernah terjadi di masa lampau. Bahkan, terkadang kita bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya.

Perasaan ini berlangsung sekitar 10 hingga 30 detik. Seringkali, dejavu dikaitkan dengan hal-hal mistis, padahal fenomena tersebut dapat dijelaskan secara sains.

Banyak teori yang menjelaskan mengapa dejavu bisa terjadi.

1. Teori Split perception

Teori ini menjelaskan dejavu dapat terjadi apabila orang melihat hal yang sama di waktu yang berbeda.

Otak kita membentuk ingatan dalam sekali pandang meskipun dalam waktu yang singkat. Bisa aja kita cuma melihatnya sekilas, lalu fokus mengerjakan hal lain.

Misalnya, pas naik kendaraan umum, kamu melewati sebuah bangunan tua, tapi nggak fokus karena sambil main HP.

Esok harinya, kamu naik angkutan yang sama dan kembali melewati bangunan itu.

Kamu pun sontak bergumam "Eh, kayak pernah lihat rumah ini deh, tapi dimana ya?" Nah, di momen inilah Dejavu terjadi.

Baca Juga: Begini Arti Paparazi TikTok yang Jarang Orang Tahu, Arti Paparazi TikTok dalam Bahasa Gaul yang Viral

2. Teori memory recall

Kalau split perception terjadi di lokasi yang sama, teori memory recall berlangsung di tempat yang berbeda dengan suasana yang mirip.

Saat kamu pergi ke coffee shop bernuansa Jepang di kawasan Blok M, kamu merasa nggak asing dengan bangunan itu.

Ternyata, interior di sana mirip dengan kafe asli di Jepang yang kamu datangi waktu kecil.

Teori memori recall mengatakan dejavu disebabkan oleh respon otak terhadap peristiwa yang pernah dilalui sebelumnya.

Kenangan masa kecil, liburan singkat, bahkan aroma parfum dapat membawa kamu mengenang masa lalu.

3. Gangguan sirkulasi otak

Dejavu juga disebabkan oleh gangguan sirkulasi otak atau minor brain circuit malfunctions.

BTW, otak kita punya 2 (dua) tempat penyimpanan memori, yakni memori jangka pendek dan memori jangka panjang.

Dejavu terjadi apabila otak salah merespons kejadian yang sedang berlangsung.

Seharusnya, apa yang kamu lihat sekarang disimpan di memori jangka pendek.

Baca Juga: Hukum Kurban untuk Nama Orang yang Sudah Meninggal Boleh atau Tidak? Berikut Penjelasannya

Tapi, otak langsung membawanya ke ingatan jangka panjang.

Saat kejadian tersebut berulang, kamu merasa hal itu terjadi di masa lampau. Padahal, kamu baru saja merasakannya beberapa menit yang lalu.

4. Kejang lobus temporal

Penyebab dejavu yang terakhir yaitu kejang lobus temporal.

Jangan panik, hal ini umumnya hanya dialami oleh penderita epilepsi, stroke, tumor atau kelainan pembuluh darah di otak.

Lobus temporal otak bertanggung jawab dalam memproses emosi dan penyimpanan ingatan jangka pendek.

Kejang lobus temporal menyebabkan respons seseorang terhadap lingkungan sekitar menjadi menurun.

Mereka dapat melakukan hal yang sama secara berulang. Ketika kejang terjadi, mereka bisa berhalusinasi dan merasakan dejavu.

Apakah Dejavu Berbahaya?

Baca Juga: Tips Menyimpan Daging Kurban yang Benar Agar Tahan Lama, Tidak Cepat Rusak Bisa Sampai Satu Tahun

Menurut penelitian, dejavu lebih sering terjadi pada remaja karena aktivitas yang padat, sehingga memicu stres dan mempengaruhi cara kerja otak.

Tapi tenang aja, layaknya komputer yang memproses informasi, wajar jika otak kita sesekali error.

Sebagian besar manusia pernah mengalami dejavu.

Dejavu tidak berbahaya apabila terjadi 1 atau 2 kali seumur hidup.

Nah, kalau dejavu sudah mengganggu kegiatan sehari-hari, kamu bisa berkonsultasi ke dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Baca Juga: 15 Rangkain Nama Bayi Kembar Perempuan, Terbaru 2022 Lengkap dengan Artinya

Fenomena yang Mirip dengan Dejavu

Selain dejavu, ada juga jamais vu, deja reve, dan capgras syndrome. Ketiganya juga berkaitan dengan ingatan manusia. Apakah kamu pernah mengalami satu di antaranya?

Sekarang udah tenang deh, ternyata dejavu bukanlah kejadian mistis seperti yang orang-orang katakan.***

 

 

 

Editor: Azkaa Najmuts Tsaqib

Tags

Terkini

Terpopuler