Kudus Kota Empat Negeri, Brand Identity Baru Cerminkan Kota Kudus

2 Juni 2022, 10:46 WIB
Pementasan tari naga dalam dialog parlemen yang digelar anggota DPRD Jawa Tengah Mawahib, Selasa (31/5) malam / suaramerdeka-muria.com/Saiful Annas

Portal Kudus - 'Kudus Kota Empat Negeri', sebutan itu akan digadang-gadang akan dijadikan sebagai brand identity yang baru Kabupaten Kudus.

Sebutan 'Kudus Kota Empat Negeri', menuai banyak pro dan kontra karena selama ini dikenal dengan 'Kudus Kota Kretek'.

Semboyan itu muncul pada dialog parlemen bersama Anggota DPRD Jateng Mawahib dengan tema menelusuri jejak Kudus Kota Empat Negri.

Dilansir PortalKudus.com dari berita Suara Merdeka Muria berjudul Mawahib Sebut ‘Kudus Kota Empat Negri’ Sejalan Pelestarian Nilai Kearifan Lokal

Dialog terjadi di Rumah Makan Bambu Wulung Kudus pada Selasa, 31 Mei 2022 malam.

Baca Juga: Lagi, Satpol PP Rembang Pergoki Pasangan di Kamar Kos, Salah Satunya Pelajar SMP

Pemerhati Kebijakan Publik Umar Ali mengatakan, Kudus serius mengembangkan brand identity atau identitas merek baru dengan sebutan "Kudus Kota Empat Negri" sebagai upaya mempromosikan berbagai potensi daerah setempat ke berbagai wilayah di Tanah Air.

"Identitas baru Kota Kudus dengan sebutan 'Kudus Kota Empat Negri' dipastikan tidak akan menggerus slogan 'Kudus Kota Kretek' yang merupakan identitas merek organik," kata Umar.

Ia menyadari banyak yang mengkritisi identitas baru tersebut. Banyak warga yang mempertanyakan, salah satunya melalui media sosial maupun secara langsung dalam berbagai forum. Menurutnya, hal itu wajar-wajar saja.

Baca Juga: Ada Dananya, Berikut Daftar Jalan di Kabupaten Blora yang akan Dibangun

"Kudus Kota Empat Negri" akan menjadi brand mark atau tanda merek Kota Kudus. Untuk mewujudkan identitas merek tersebut, Pemkab Kudus akan membentuk panitia ad hoc dengan dominasi personelnya non-ASN guna menampung aspirasi masyarakat luas.

Anggota DPRD Jateng Mawahib menilai identitas "Kudus Kota Empat Negri" tentunya juga bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Pemprov Jateng juga berkeinginan melestarikan kesenian di masing-masing daerah.

Sementara arti dari "Kudus Kota Empat Negri", karena berdasarkan sejarahnya masyarakat Kota Kudus terdiri dari masyarakat Jawa, China, Arab dan kolonial karena sebelumnya pernah dijajah Bangsa Belanda, Prancis, dan Inggris.

Kudus juga menjadi kota toleransi selain memiliki sebutan kota santri dan kota kretek. Hal itu, bisa dilihat dari bentuk bangunan Menara Kudus di kompleks Makam Sunan Kudus.

Baca Juga: Pemkab Blora Bersama Bank Jateng Tanda Tangani Perjanjian Hutang, Siap Bangun Jalan

Di sekitar menara juga terdapat warisan budaya yang kompleks, karena ada Arab, China maupun Jawa sehingga sesama manusia sudah sepatutnya saling melengkapi dengan maksud integrasi bangsa.

“Dalam pemerintahan ada political will dan good will. Kami di legislatif memiliki political will untuk mendorong agar kesenian daerah ini menjadi komoditas yang produktif, menjadi ikon kearifan lokal suatu daerah seperti yang ada di Kudus ini. Karena itu mari kita rawat. Kita jaga, kita tanggap,” katanya.

Mawahib menambahkan, dialog parlemen yang difasilitasi Setwan DPRD Jateng ini ini bertujuan untuk mendekatkan diri dengan masyarakat agar lebih mencintai kesenian dan kebudayaan daerahnya.

“Apalagi, Provinsi Jateng multi ragam budaya dan seni yang bisa menjadi potensi wisata, khususnya wisata religi. Harapannya kabupaten yang memiliki kesenian daerah jangan tergerus oleh zaman,” katanya.***

Editor: Kartika Kudus

Sumber: Suara Merdeka Muria

Tags

Terkini

Terpopuler