1). Sianosis sentral pada lidah, gusi dan mukosa bukal, namun, sianosis baru dapat terlihat bila saturasi < 80%;
2). Sesak napas: SpO2 yang rendah dapat terkait dengan kesulitan bernapas atau gangguan pernapasan;
3). Warna Kulit menjadi kebiruan atau membran mukosa yang kebiruan pada bibir dan kuku) dapat menjadi tanda SpO2 yang rendah.
Gejala yang dapat dideteksi dengan pemeriksaan oleh petugas adalah takikardi dan tekanan nadi ekstremitas bawah lebih lemah dibandingkan tangan kanan, tekanan darah di kaki lebih rendah dibandingkan tangan kanan.
Apa itu Pulse Oximetry dan kapan skrining PJB kritis menggunakan pulse oximeter?
Pulse Oximetry adalah alat skrining untuk mendeteksi penyakit jantung bawaan pada neonatus bahkan dalam lingkungan dengan sumber daya terbatas.
Pemeriksaan atau skrining PJB kritis dengan pulse oximetry dapat dilakukan saat usia >24 jam atau bisa dilakukan sebelum bayi diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Pemeriksaan pulse oximetry untuk skrining PJB kritis dilakukan pada bayi bugar yang belum memperlihatkan gejala dan tanda kelainan jantung pada pemeriksaan fisis, dan dilakukan di ruang bayi pada umur lebih dari 24 jam atau paling sedikit sebelum dipulangkan.
Jadi, skrining PJB kritis menggunakan pulse oximetry merupakan program yang penting.