Portal Kudus - Bipolar adalah salah satu jenis gangguan bagi kesehatan mental yang seringkali menjadi permasalahan yang tidak terlihat secara fisik.
Penyakit ini juga dikenal dengan nama gangguan penyakit manik-depresi. Karena bipolar ditandai dengan perbedaan suasana hati yang ekstrem, yaitu antara periode mania yang kuat dan periode depresi yang mendalam.
Seseorang yang mengalami bipolar dapat mengalami periode mania, alias kegembiraan dan energi yang berlebihan, serta tingkat aktivitas yang tinggi.
Baca Juga: Kesehatan Mental dan Kreativitas: Bagaimana Menemukan Inspirasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Namun, mereka juga dapat mengalami periode depresi yang serius, yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam, hilangnya minat dan kehilangan energi.
Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala yang umum terjadi pada orang-orang yang mengalami gangguan bipolar:
1. Periode Mania:
* Perasaan euforia yang kuat.
* Kurang tidur dan tidak mengantuk.
Baca Juga: Kesehatan Mental Remaja: 5 Tips untuk Membantu Remaja dalam Menghadapi Tekanan dan Tantangan Hidup
* Bicara dengan cepat dan sulit untuk diinterupsi.
* Meningkatnya energi dan kegiatan.
* Kepercayaan diri yang berlebihan.
* Kecenderungan untuk mengambil risiko yang berbahaya, seperti penggunaan obat-obatan terlarang atau berjudi.
2. Periode Depresi:
* Perasaan sedih yang parah dan berkepanjangan.
* Kehilangan minat terhadap aktivitas yang sebelumnya dianggap menyenangkan.
* Gangguan tidur, seperti insomnia atau hipersomnia.
* Perasaan kelelahan yang ekstrem.
* Mengalami perubahan berat badan yang signifikan.
* Munculnya pikiran tentang bunuh diri.
Baca Juga: Mengenal Penyebab dan Gejala Depresi Sejak Dini serta Apa yang Harus Dilakukan
Penyebab gangguan bipolar sebenarnyaa belum diketahui secara pasti. Namun terdapat beberapa faktor yang diyakini menjadi pemicu munculnya gangguan ini, yakni:
1. Faktor Genetik:
Jika ada anggota keluarga yang menderita gangguan bipolar, maka risiko seseorang untuk mengalami gangguan ini akan meningkat.
2. Faktor Lingkungan:
Stres kronis, trauma, dan perubahan lingkungan dapat memicu episode gangguan bipolar pada individu yang rentan.
Baca Juga: Gaya Hidup Mindfulness untuk Mental yang Lebih Sehat
3. Ketidakseimbangan Kimia Otak:
Ketidakseimbangan dalam neurotransmiter otak, seperti serotonin dan dopamin, dapat mempengaruhi suasana hati seseorang.
Namun jangan khawatir, karena gangguan bipolar adalah kondisi yang dapat dikelola dengan pengobatan dan dukungan yang tepat.
Di bawah ini adalah beberapa metode yang sering digunakan dalam pengobatan gangguan bipolar:
Baca Juga: Jelajahi 3 Destinasi Wisata Air Terjun di Wonosobo Ini: Cocok untuk Healing hingga Camping
1. Terapi Obat:
Pengobatan dengan menggunakan obat-obatan seperti mood stabilizer, antidepresan, atau antipsikotik dapat membantu mengendalikan gejala gangguan bipolar.
2. Terapi Psikologis:
Terapi kognitif perilaku (CBT) dan terapi psikoedukasi dapat membantu individu mengatasi pikiran negatif dan mengembangkan strategi untuk menghadapi gejala bipolar.
3. Dukungan Keluarga dan Psikososial:
Dukungan dari keluarga dan teman-teman serta kelompok dukungan dapat membantu individu untuk menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih baik.
Baca Juga: 6 Destinasi Wisata Hits di Wonosobo yang Cocok untuk Liburan dan Healing: Lengkap dengan Alamatnya
Gangguan bipolar adalah gangguan mental yang serius dan membutuhkan perhatian yang tepat. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas, sangat penting untuk mencari pertolongan profesional dari tenaga medis kesehatan mental.
Mengenali dan memahami gangguan bipolar adalah langkah penting untuk memberikan dukungan dan pemahaman terhadap individu yang mengalaminya.
Dengan penanganan yang tepat, individu yang mengalami bipolar dapat menjalani kehidupan yang produktif dan memuaskan.***