Sejarah dan Latar Belakang Peringatan Hari Santri Nasional '22 Oktober'

- 15 Oktober 2020, 07:07 WIB
Ilustrasi santri pondok pesantren
Ilustrasi santri pondok pesantren /ANTARA FOTO/Syaiful Arif/*/ ANTARA FOTO/Syaiful Arif

Portal Kudus - Hari Santri Nasional (HSN) diperingati setiap tanggal 22 Oktober setiap tahunnya. Menurut Jokowi, kemerdekaan Indonesia di tahun 1945 tak terlepas dari semangat jihad yang diperlihatkan oleh kelompok santri.

Pengesahan Hari Santri Nasional ini disahkan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) di tahun 2015 lantas lewat Keppres Nomor 22 tahun 2015.

Baca Juga: 7 Gambar Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 2020 Cocok Buat Keluarga dan Orang terdekat

Pengesahan itu sebagai bentuk penghargaan pemerintah pada peranan beberapa santri dalam mengusahakan kemerdekaan Indonesia.

Banyak faksi yang bertanya-tanya faktor dipilihnya tanggal 22 Oktober jadi Hari Santri Nasional.

Melihat catatan peristiwa, rupanya tanggal itu punyai relevansi langsung dengan insiden paling bersejarah sewaktu bangsa Indonesia berusaha menjaga kemerdekaannya.

Insiden itu merupakan pernyataan Resolusi Jihad yang dijalankan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari di Surabaya pada tanggal 22 Oktober 1945.

Baca Juga: Sejarah Lahirnya Hari Santri Nasional : Kisah Perlawanan Bersejarah di Surabaya 1945
Di hari itu, KH Hasyim Asy'ari mengucapkan buat turut berusaha menghalangi tentara Belanda kembali lagi kuasai Indonesia lewat Netherlands Indies Civil Administration (NICA).

KH Hasyim Asy'ari mengucapkan terhadap santrinya kalau perjuangan bela Tanah Air sebagai keharusan buat tiap-tiap Muslim.

"Bela tanah air dari penjajah hukumnya fardlu'ain atau penting buat tiap-tiap individu," papar KH Hasyim Asy'ari.

Teriakan jihad yang dikobarkan oleh KH Hasyim Asy'ari ini membakar semangat beberapa santri di wilayah Surabaya serta seputarnya.

Baca Juga: 10 Ucapan Selamat Hari Santri Nasional 2020, Yang Cocok Untuk Sosial Media

Beberapa pejuang menggempur tempat Brigade 49 Mahratta yang diketuai Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby.


Gempuran ini berlangsung saat 3 hari beruntun, adalah dari tanggal 27 sampai 29 Oktober 1945.

Baca Juga: Sejarah Lahirnya Hari Santri Nasional : Kisah Perlawanan Bersejarah di Surabaya 1945

Terjadilan pertarungan dahsyat, Pasukan Inggris yang ditugaskan di kota Surabaya terjepit. Komandan mereka mengajak Soekarno buat meredam kondisi.

Tanggal 30 Oktober 1945 Soekarno ada dari Jakarta ke Surabaya serta sukses meredam amarah arek-arek Suroboyo.

Tapi, belumlah lama Soekarno tinggalkan Surabaya, kejadian kembali lagi berlangsung.

Jenderal Mallaby wafat di tanggal 30 Oktober itu.

Waktu itu mobil yang ditumpanginya terserang ledakan granat dari pengawalnya sendiri waktu mau membuat perlindungan Mallaby dari kepungan Pejuang Indonesia.

Kematian Mallaby lantas menyulut pertarungan berdarah yang lain di kota Surabaya, serta diketahui dengan Pertarungan 10 November 1945

Serta, tentara Inggris yang telah memiliki pengalaman serta kalahkan pasukan NAZI Jerman merasa kalau Surabaya merupakan neraka buat mereka.

Baca Juga: Saat Pembahasan Rancangan Undang-undang Cipta Kerja, Sejumlah fraksi Menyatakan Penolakan.

Resolusi Jihad yang dideklarasikan KH Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945 ini seakan memperingatkan kita berkenaan kegunaan santri dalam perjuangan menjaga kemerdekaan Indonesia.

Santri yang acapkali diketahui bergelut tentang masalah agama, rupanya pengen turut berusaha bersama-sama pejuang Tanah Air.

Oleh sebab itu, tidak salah kalau Presiden Jokowi lantas memutuskan tanggal ini jadi Hari Santri Nasional.***

Editor: Ulul Uliyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x