Solusi 7 Langkah Jika Menghadapi Masa Resesi Ekonomi Atau Kemerosotan Ekonomi

- 27 September 2020, 00:31 WIB
ilustrasi putaran uang belanja
ilustrasi putaran uang belanja /

PORTAL KUDUS – Kondisi ketika produk domestik bruto (GDP) menurun, atau ketika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun inilah arti resesi atau kemerosotan dalam ekonomi makro.

Dalam kondisi pandemic Wabah Covid-19 yang tak kunjung usai, maka tidak mustahil kondisi ini bisa melanda Negara yang kuat ekonominya sekalipun.

Jika resesi ekonomi yang berlangsung lama disebut depresi ekonomi, namun semua Negara pastinya tidak menginginkan hal ini terjadi.

Baca Juga: Janda Bolong Dua warna Atau Monstera Andensoni varigata Tanaman Cantik Dengan Harga Selangit

Seperti terjadi di Indonesia telah banyak diiberitakan sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan ekonomi nasional resmi resesi pada kuartal III-2020.

Hal itu menyusul revisi proyeksi yang dilakukan Kementerian Keuangan.

Lalu, apa saja yang harus dilakukan khususnya untuk memastikan keuangan Anda dalam kondisi baik bahkan jika ekonomi goyah.

Baca Juga: Berikut Jadwal Penyaluran Kuota Data Internet Untuk PAUD, SD dan SMP Selama 4 Bulan Mulai September

Dilansir dari Forbes memberikan tips tujuh langkah yang bisa disiapkan, yakni:

  1. Asuransi Kesehatan dan Asuransi

Anda perlu memastikan bahwa asuransi kesehatan dan asuransi jiwa yang dimiliki telah memadai. Perhatikan juga asuransi jiwa dimiliki melalui perusahaan Anda. Jika ada anak, pasangan atau anggota keluarga lain yang bergantung pada penghasilan Anda saat ini dan di masa depan, maka asuransi memegang peranan sangat penting.

Baca Juga: Program Magang IM Japan dari Kemenaker, Pemuda Asal Medan Yoseph Simarmata Jadi Pebisnis Sukses

  1. Top Up Dana Darurat Anda

Dana darurat di rekening tabungan ini penting sebagai bantalan jika ada keperluan mendesak di samping kewajiban membayar makanan, keperluan mobil, obat-obatan, atau cicilan.

Yang juga penting saat ekonomi tidak stabil adalah kepastian memiliki biaya hidup selama 3-6 bulan ke depan dan disimpan dalam bentuk dana darurat.

  1. Pangkas Biaya Overhead

Baca Juga: Catat Jadwal Penyaluran Kuota Data Internet Untuk Perguruan Tinggi, Selama 4 Bulan Mulai September

Yang harus diperhatikan saat kebutuhan paket telepon yang bagus, WiFi yang solid, dan banyak konten untuk ditonton di TV dirasa semakin penting, ada baiknya Anda mengevaluasi biaya yang dikeluarkan.

Caranya dengan membandingkan biaya paket telepon seluler dengan beberapa operator telepon dan memilih yang termurah.

  1. Tambah Penghasilan Anda

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 10 Resmi Dibuka, Begini Cara Daftarnya Biar Lolos

Jika upaya penghematan telah dilakukan dan Anda benar-benar khawatir tentang masa ekonomi sulit di masa depan, maka perlu dipikirkan upaya meningkatkan penghasilan sebagai antisipasi.

Beberapa blog atau artikel tentang manajemen keuangan pribadi sedang melihat adanya demam bisnis sampingan.

Namun jangan sampai Anda mengabaikan aset terpenting, yakni pekerjaan Anda saat ini.

Baca Juga: Klasemen MotoGP 2020 Terbaru, Vinales dan Quartararo Selisih 1 Poin dengan Dovizioso

Manfaatkan kesempatan lembur dan bekerja keras untuk mendapatkan promosi bila dirasa jauh lebih bermanfaat untuk meningkatkan penghasilan Anda.

  1. Bayar Utang Berbunga Tinggi

Sebisa mungkin Anda menyegerakan pembayaran utang berbunga tinggi saat ini. Dengan begitu, tekanan arus kas Anda bisa ditekan bila ada masalah keuangan.

Baca Juga: Asmaul Husna Adalah 99 Nama terbaik Allah SWT, Berikut Ini Tulisan Arab dan Artinya

Salah satu yang bisa dilakukan adalah membayar tagihan kartu kredit bernominal besar setiap bulan. Hal ini akan membantu Anda tetap berada di kondisi aman sampai semua krisis beres.

  1. Terus Berinvestasi

Ada sebagian pihak yang cenderung menjauhi pasar saham ketika kinerjanya jeblok di masa pandemi, ditambah lagi ada kepanikan yang melanda. Tapi sejatinya investasi terbaik adalah jika dilakukan secara teratur.

Baca Juga: Mantap Berpolitik, Muisi Ahmad Dhani Punya Jabatan Baru di Partai Gerindra.

Cara mudah untuk melakukannya adalah dengan mengatur agar investasi dilakukan secara autopilot. Anda dapat melakukan ini dengan melakukan transfer berulang ke akun pensiun atau akun broker Anda.

  1. Tingkatkan Skor Kredit Anda

Di tengah resesi, harga properti mulai turun sehingga inilah saat yang tepat untuk membeli rumah pertama. Namun di sisi lain, mendapatkan kredit di masa resesi menjadi lebih rumit.

Baca Juga: Sri Mulyani Indrawati Memastikan Ekonomi Nasional Resmi Resesi Pada Kuartal III Tahun 2020 ini

Hal penting di sini adalah meskipun resesi, tetaplah berupaya membeli rumah meskipun dengan cara kredit agar menambah poin kredit diri Anda.

Karena di masa mendatang para pemberi pinjaman hanya akan memberi kredit pada seseorang yang memiliki skor kredit yang tinggi.***

Editor: Sugiharto

Sumber: Dari berbagai sumber, PRMN, VIU


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x