Keuntungan Budidaya Ikan Lele Bagi Pemula di Pekarangan Rumah Adalah Seperti Berikut

20 Oktober 2021, 21:03 WIB
budidaya ikan lele /tangkap layar/youtube channel KKP RI

PortalKudus-Keuntungan Budidaya Ikan Lele Bagi Pemula di Pekarangan Rumah Adalah Seperti Berikut.

Ikan ini merupakan komiditi perikanan air tawar yang sangat menjanjikan, berikut cara budidaya ikan lele.

Cara budidaya ikan lele dirumah sangat dimungkinkan, walaupun sarana penunjang perikanan bagi masyarakat sangat terbatas namun hasil maksimal.

Baca Juga: Cara Budidaya Ikan Lele Bagi Pemula dan Lahan Terbatas Adalah Seperti Berikut

Baca Juga: Mulai Mempelajari Budidaya Lobster, Berikut Ciri dan Nama Ilmiahnya

Berbagai cara telah dilakukan oleh para praktisi dibidang perikanan air tawar untuk dapat mengembangkan produksi dalam budidaya ikan lele.

Dikutip dari publish djpb.kkp.go.id, mencontohkan budidaya ikan lele dengan teknologi bioflok, atau perikanan lele dengan kolam terpal.

Dengan lahan yang terbatas, produksi lele masih dapat di tingkatkan, disamping itu biaya produksi juga dapat di tekan dan waktu budidaya juga lebih singkat, jika dibandingkan budidaya ikan lele dengan cara konvensional.

Baca Juga: Bulus Raksasa atau Labi-labi Ditemukan Warga di Klaten Jawa Tengah, Seperti apa Hewan Ini Berikut Informasinya

Salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan percontohan budidaya ikan lele system bioflok di Kelompok Pembudidaya Ikan (POKDAKAN) Karya Mina Sejahtera Bersama  Di Desa Duren, Kec. Bandungan, Kab. Semarang.

Dari budidaya ikan lele dengan menggunakan teknologi bioflok tersebut telah terbukti mendorong peningkatan produksi ikan lele.

Sebagai gambaran untung rugi budidaya ikan lele menggunakan bioflog adalah :

  • Satu lubang atau satu kolam bioflok dengan kapasitas air 10 m3,
  • Dengan modal kurang lebih Rp. 5 juta rupiah, dapat di panen lele kurang lebih sebanyak 1 ton secara parsial selama kurun waktu 2,5 bulan.
  • Apabila harga lele konsumsi adalah Rp. 15 ribu per kilogramnya, maka akan dapat diperoleh hasil kurang lebih Rp. 15 juta.
  • Jadi pembudidaya akan mendapatkan keuntungan sekitar Rp. 10 juta, selama kurun waktu 2,5 bulan untuk wadah satu lubang.

Seperti kita ketahui bersama, budidaya ikan lele dapat dilakukan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi, teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat, pemasarannya relatif mudah dan modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah.

Permintaan pasar dalam pemenuhan jumlah ikan konsumsi juga sangat tinggi, terutama ikan lele ini dimana kita jumpai setiap warung makan selalu ada olahan ikan rakyat ini.

Hasil budidaya ikan lele produksi secara nasional dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2011 – 2015) mengalami peningkatan 21,31 % per tahun.

Dari 337.577 ton pada tahun 2011, menjadi 722.623 ton pada 2015. Peningkatan produksi Hasil budidaya ikan lele per tahun yang mencapai 21,31 %, ini merupakan kenaikan terbesar di bandingkan dengan komoditas air tawar lainnya seperti nila, mas, patin dan gurame.

Namun semua peningkatan produksi Hasil budidaya ikan lele tetap saja tidak dapat menutup kebutuhan pasar yang semakin tahun semakin meningkat.

Berbagai rekayasa genetik juga dilakukan untuk menambah hasil produksi budidaya ikan lele, seperti salah satu contoh berikut.

Seperti budidaya ikan lele dumbo BBAT Sukabumi, telah berhasil melakukan rekayasa genetik untuk menghasilkan lele dumbo strain baru yang diberi nama lele Sangkuriang.

Budidaya ikan lele Sangkuriang ini juga sama persis dengan jenis lainnya, hanya saja jenis ini lebih memiliki daya tahan yang bagus terhadap lingkungan.

Keunggulan budidaya ikan lele sangkuriang yang dilansir dari berbagai sumbaer adalah, Induk lele Sangkuriang merupakan hasil perbaikan genetik melalui cara silang balik antara induk betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan generasi keenam (F6).

Induk betina F2 merupakan koleksi yang ada di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Sukabumi yang berasal dari keturunan kedua lele dumbo yang diintroduksi ke Indonesia tahun 1985.

Sedangkan induk jantan F6 merupakan sediaan induk yang ada di Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi. Induk dasar yang didiseminasikan dihasilkan dari silang balik tahap kedua antara induk betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan hasil silang balik tahap pertama (F2 6).

Budidaya ikan lele Sangkuriang dapat dilakukan di areal dengan ketinggian 1 m – 800 m dpi.

Media perikaan, baik kualitas tanah maupun air tidak terlalu spesifik, artinya dengan penggunaan teknologi yang memadai terutama pengaturan suhu air budidaya masih tetap dapat dilakukan pada lahan yang memiliki ketinggian diatas >800 m dpi.

Namun bila budidaya ikan lele dikembangkan dalam skala massal harus tetap memperhatikan tata ruang dan lingkungan sosial sekitarnya, artinya kawasan budidaya yang dikembangkan sejalan dengan kebijakan yang dilakukan Pemda setempat.

Dalam budidaya ikan lele, baik kegiatan pembenihan maupun pembesaran dapat dilakukan di kolam tanah, bak tembok atau bak plastik dan sekarang ini sudah ada teknologi bioflok.

Teknologi rekayasa perikanan seperti bioflok dapat memanfaatkan lahan pekarangan walaupu sangat terbatas luasnya dan budidaya ikan lele dan bibit hasil rekayasa genetik, untuk mencapai hasil yang maksimal.***

Editor: Sugiharto

Sumber: Dari Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler