Duka Mendalam Dialami Warga di Beberapa Kecamatan Flores Timur, Akibat Banjir Bandang Menelan 23 Korban Jiwa

4 April 2021, 21:00 WIB
Banjir Bandang di Flores Timur/BNPB/bnpb.go.id //Gisella/

Portal Kudus –Banjir bandang Kabupaten Flores Timur, disebabkan hujan dengan intensitas tinggi di beberapa kecamatan.

Kabupaten Flores Timur berduka, terjangan banjir bandang yang terjadi di beberapa kecamatan pada pagi tadi, 4 April 2021 jam 01.00 waktu setempat.

Kondisi hujan lebat disertai angin kencang, menyebabkan banjir bandang dan menerjang rumah warga.

Baca Juga: Update Tanggal 03 April 2021 Untuk Daftar Harga Semen dan Besi, Kemendag Dalam Kategori Harga Bahan Bangunan

Baca Juga: Doa Niat Puasa Ramadhan 2021 Paling Sering Dibaca, Beserta Latin, Terjemahan dan Kapan Waktu Mengucapkannya

Banjir bandang Kabupaten Flores Timur, disebabkan hujan dengan intensitas tinggi di beberapa kecamatan. 

Rilis BPBD setempat, yang dilaporkan kepada BNPB memberikan data sebagai berikut, korban meninggal sebanyak 23 jiwa, 9 orang luka-luka, 2 hilang belum ditemukan dan 49 KK terdampak.

Diberitakan selanjutnya mengenai 20 korban meninggal dan 5 orang luka teridentifikasi di Desa Lamanele, Kecamatan Ile Bokeng.

Baca Juga: Banjir Bandang Flores Timur Minggu Dini Hari Tadi, Menelan Puluhan Korban Jiwa Meninggal Dunia

Baca Juga: Terbaru 03 April 2021 Meliputi Harga Beras, Gula, Daging dan Lainnya Hari Ini, Komoditi Bahan Pokok Berikut

Sedangkan di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, dua warganya dilaporkan hilang. Sebanyak 4 warga luka-luka telah dirawat di puskesmas setempat.

Sementara itu, sebanyak 3 warga yang sempat dilaporkan hilang berada di Desa Oyang Barang, Kecamatan Wotan Ulumado. Berhasil ditemukan dengan kondisi 3 korban meninggal.

BPBD melaporkan kerugian materiil berupa puluhan rumah warga tertimbun lumpur di Desa Lamanele, Kecamatan Ile Bokeng.

Selain itu, ada rumah warga sekitar hanyut terbawa banjir serta jembatan putus di  Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur. Aparat pemerintah desa masih terus melakuka pendataan di lapangan.

BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Flores Timur dan memantau penanganan darurat. Apabila dibutuhkan mobilisasi bantuan, BNPB telah siap dengan pengerahan sumber daya.

Pihak pemerintah daerah telah melakukan rapat terbatas antara Bupati, TNI, Polri dan instansi terkait. Salah satunya dengan pembentukan posko penanganan darurat.

Dalam informasi terbaru BMKG memprakirakan, terdapat potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat-sangat lebat, angin kencang dan gelombang tinggi dalam periode sepekan ke depan di sebagian wilayah Indonesia.

Selanjutnya perkiraan BMKG dalam seminggu kedepan, potensi hujan sedang hingga lebat diprediksi terjadi di wilayah, antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua.

Sedangkan potensi hujan sangat lebat diprediksi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat dan NTT.

Angin kencang diprediksi terjadi di wilayah Lampung, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, NTT dan Sulawesi Selatan.***

Editor: Sugiharto

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler