Saudaraku sekalian, kata Rasulullah bahwa orang yang menginginkan kehidupan dunia, dan keinginan terbesarnya adalah dunia:
جَعَلَ اللَّهُ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ
“Allah akan jadikan kefakiran di pelupuk matanya.”
Sehingga ia tidak pernah merasa kenyang, tidak pernah merasa puas dengan apa yang Allah berikan kepadanya. Padahal diberikan oleh Allah banyak kesenangan dunia, tapi karena hatinya selalu mengharapkan dunia, ia tidak punya kekayaan hati, ia tidak punya jiwa qanaah. Sehingga akhirnya ia selalu merasa kurang dan kurang.
وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ مَا كُتِبَ لَهُ.
“Dan dunia pun tidak akan mendatanginya kecuali yang telah Allah tuliskan saja untuk dia.”
Ini balasan bagi orang yang keinginan terbesarnya adalah dunia. Sebaliknya, orang yang keinginan terbesarnya adalah akhirat, saudaraku. Lihatlah bagaimana Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengabarkan:
مَنْ كَانَتِ الْآخِرَةُ هَمَّهُ
“Siapa yang keinginan terbesarnya adalah akhirat”
جَمَعَ اللَّهُ لَهُ أَمْرَهُ