Portal Kudus - Fenomena gas elpiji 3 kg yang langka memang sedang terjadi di beberapa daerah, tak terkecuali Kabupaten Blora. Warga banyak yang mengeluh tentang langkanya gas elpiji tersebut.
Keluhan tersebut akhirnya diterima dan direspons oleh Bupati Blora Arief Rohman. Menerima keluhan tersebut, Arief Rohman langsung bergegas mencari informasi.
Baca Juga: Pak Polisi Anggota Polres Blora Blusukan ke Pasar, Sosialisasikan Tertib Berlalulintas
Arief Rohman dalam postingan Instagramnya (@ariefrohman838), mengatakan bahwa beliau telah melaporkan ke Dirjen Migas saat Zoom Meeting terkait sosialisasi penyaluran elpiji tepat sasaran.
Pemkab Blora juga langsung menggelar rapat koordinasi dengan PT. Pertamina Patra Niaga Semarang, Hiswana Migas, para Agen LPG se-Kabupaten Blora, dan perwakilan pangkalan LPG se Kabupaten Blora.
Pemkab Blora didampingi Asisten Perekonomian Pembangunan, serta Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UKM, mencoba menelisik dan meminta keterangan kepada Pertamina dan seluruh agen, hingga pangkalan.
Baca Juga: Hujan Deras Terus Menerus Buat Air Menggenang, Tim Samapta Polres Kudus Lakukan Evakuasi
Hasilnya ada beberapa penyebab telatnya distribusi elpiji ada di foto tersebut. Sehingga menyikapi hal tersebut, kami meminta agar Pertamina segera melakukan pendistribusian dan Dinas Perdagangan untuk mengajukan penambahan kuota elpiji 3 kg untuk Kabupaten Blora tahun 2024 ini.
Dari pihak Pertamina menyarankan agar agen/pangkalan mengutamakan penjualan langsung ke masyarakat daripada ke pengecer. Dengan prosentase 80 persen masyarakat kecil dan sisanya 20 persen untuk pengecer. Semoga pasokan gas elpiji subsidi 3 kg segera beredar kembali.***