Selain itu, tradisi wisuda dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP, hingga SMA ini jangan sampai menjadi beban tersendiri bagi orang tua murid.
Pemerintah juga meminta kepada kepala dinas pendidikan di provinsi, kabupaten atau kota setempat untuk melakukan pembinaan kepada seluruh satuan pendidikan di wilayahnya.
Agar kegiatan wisuda di sekolah bukan merupakan kegiatan yang wajib dilakukan serta mengikat dan tidak boleh menjadi kewajiban yang memberatkan orang tua atau wali murid.
Hal ini dilakukan demi meningkatkan kualitas pembelajaran dan kualitas layanan kepada peserta didik dan orang tua.
Sebelumnya, Instagram Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim sempat diserbu oleh para orang tua murid tentang adanya tradisi wisuda dari TK sampai SMA.
Kebanyakan dari mereka mengutarakan keluhan mengenai biaya wisuda yang mahal. Terlebih mereka juga harus memikirkan biaya untuk tahun ajaran baru dan biaya masuk sekolah yang membuat pusing.
Adapun budaya wisuda sejak dulu, umumnya diperuntukkan bagi mahasiswa yang berhasil lulus dari perguruan tinggi.***