Portal Kudus - Beredarnya mobil atau kendaraan listrik di Indonesia, jadikan pilihan bagi masyarakat yang ingin mengganti kendaraan berbahan bakar minyak. Disini terdapat informasi, bagaimana prinsip kerja dari regenerative braking?
Masuknya mobil atau kendaraan listrik di Indonesia, menjadikan pasar berlomba-lomba memunculkan teknologi modern dalam dunia otomotif. Hal ini disambut baik oleh berbagai kalangan, dengan adanya kecanggihan teknologi yang dimiliki oleh mobil atau kendaraan listrik ini.
Pemerintah mensuport penggunaan mobil atau kendaraan listrik, dengan mengeluarkan berbagai kebijakan yang mendukung kepemilikan moda transportasi darat untuk dimanfaatkan masyarakat. Sebagai bagian dari pengurangan pemanfaatan BBM yang biasa dikonsumsi oleh mobil atau kendaraan konvensional seperti yang telah ada lebih dulu. Dalam artikel ini anda dapat simak tentang bagaimana prinsip kerja dari regenerative braking, berikut bacaannya.
Baca Juga: Waktu Adzan Shalat 5 Waktu untuk Wilayah Pati pada 28 Maret 2024
Pengereman regeneratif adalah bagian integral dari pengoperasian mobil listrik hibrida. Yang perlu dilakukan pengemudi hanyalah menekan rem seperti biasa dan sistem hybrid akan menangani sisanya, seperti melansir honda.co.uk
Dalam tanya jawab engineroom honda, dijelaskan selanjutnya saat rem diinjak, panas dihasilkan oleh rem. Panas ini menyebabkan motor berjalan mundur, sehingga menghasilkan listrik yang dapat disimpan di baterai.
Diketahui bahwa regenerative braking adalah sebuah teknologi yang memungkinkan mobil atau kendaraan listrik untuk mengubah energi kinetik yang dihasilkan saat pengereman menjadi energi listrik yang dapat disimpan kembali di dalam baterai atau sistem penyimpanan energi lainnya. Dalam artikel ini, dapat anda baca bagaimana prinsip kerja dari regenerative braking adalah:
Pengereman Konvensional: Ketika pengemudi menginjak pedal rem, sistem pengereman konvensional menggunakan rem cakram atau rem drum untuk mengubah energi kinetik kendaraan menjadi panas, yang kemudian dibuang ke lingkungan.