BNPB Manfaatkan Layanan Aplikasi Google Maps, Untuk Mengakses KRB Gunung Merapi.

- 12 November 2020, 15:00 WIB
Aktivitas guguran kecil material Gunung Merapi terlihat di Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/11/2020). Berdasarkan data laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) per enam jam pada pukul 06.00-12.00 WIB tercatat aktivitas kegempaan guguran sebanyak 10 dan amplitudo 6-30 mm dengan durasi 19,5-86,12 detik. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/pras.
Aktivitas guguran kecil material Gunung Merapi terlihat di Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/11/2020). Berdasarkan data laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) per enam jam pada pukul 06.00-12.00 WIB tercatat aktivitas kegempaan guguran sebanyak 10 dan amplitudo 6-30 mm dengan durasi 19,5-86,12 detik. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/pras. /Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO

Portal Kudus – Aplikasi Google Maps, dimanfaatkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk menginformasikan kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Merapi, yang berada di berbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

 

Hal ini perlu dilakukan mengingat status vulkanik Gunung Merapi yang naik menjadi Level III atau ‘Siaga.’

Masyarakat dapat mengidentifikasi posisi secara real-time terhadap potensi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi. dilansir dari Siaran perss BNPB Selasa, 10 November 2020, langkah tersebut dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi berbasis internet melalui aplikasi google maps.

 Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 Berada di Level 12,16% Lebih Rendah Dari Rata-rata Dunia, Begini Penjelasannya.

Dari keterangannya, masyarakat dapat mengidentifikasi posisi secara langsung serta potensi bahaya yang ada di sekitarnya. Melalui kesiapsiagaan sejak dini, masyarakat akan mampu terhindar dari bahaya.

Cekposisi memberikan fitur yang dapat diatur untuk melihat beberapa parameter terkait erupsi Gunung Merapi. Melalui Cekposisi, pengakses dapat melihat wilayah-wilayah yang berada pada KRB I, KRB II dan KRB III. Pada peta akan terlihat warna yang berbeda pada setiap KRB, misalnya merah tua untuk menjelaskan KRB III, merah muda KRB II dan kuning KRB I. 

KRB III (merah) merupakan kawasan yang sering terlanda awan panas, aliran lava, lontaran bom vulkanik, gas beracun maupun guguran batu (pijar).

Baca Juga: Sesuai KMA No. 719, Jemaah Haji dan Umrah, Harus Mengikuti Protokol Kesehatan dan Karantina.

Pada kawasan ini, siapa pun tidak direkomendasikan untuk membuat hunian tetap dan memanfaatkan wilayah untuk kepentingan komersial. Otoritas setempat memiliki kewenangan untuk menindaklanjuti rekomendasi dari pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Halaman:

Editor: Sugiharto

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x