- Idi Bantara, yang merupakan Kepala BPDAS Way Seputih Lampung dengan collaborative managementnya telah berhasil menangani koflik sekaligus mengajak warga untuk berkebun alpukat sieger.
Tiga penerima Kalpataru untuk kategori penyelamat lingkungan yaitu:
- Masyarakat Hukum Adat (MHA) Punan Batu Benau Sajau Kalimantan Utara
- Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) bekayuh baumbai bebudaya, sebagai pelestari pesut mahakam
- Kelompok Tani Hutan (KTH) Wanapaksi (Yogyakarta) melalui kegiatan konservasi air, burung, dan karst.
Penerima Kalpataru ketegori pembina lingkungan yaitu:
- Dindin Komarudin, pendaur ulang sampah dari Jakarta
- Rukmini Paata Toheke, seorang pembina lingkungan dan konservasi berbasis adat di Sulawesi tengah.
Kegiatan pemberian Penghargaan Kalpataru ini merupakan rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup 2024 dengan tema “Land Restoration, Desertification, and Drought Resilience” oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).***