Menteri ESDM Resmikan Tajak Sumur Infill dan Clastic Banyu Urip

- 2 Maret 2024, 10:41 WIB
Tajak Sumur Infill dan Clastic Banyu Urip
Tajak Sumur Infill dan Clastic Banyu Urip /PWI JATENG

Portal Kudus  – 1 Maret 2024 Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, hari ini, Jum’at (1/3) meresmikan kegiatan tajak sumur infill dan clastic Banyu Urip di Blok Cepu Bojonegoro Jawa Timur dalam rangkaian kunjungan kerja Menteri ESDM di Jawa Timur.

Pemboran sumur infill dan clastic merupakan bagian dari drilling campaign di Blok Cepu yang dilakukan oleh Exxonmobil dimulai tahun 2024 hingga tahun 2026 yang terdiri dari pemboran 5 sumur infill carbonate dan 2 sumur clastics.

Kegiatan pemboran ini dilakukan diantara sumur produksi existing yang ada di lapangan Banyu Urip untuk mengambil minyak yang tidak bisa diambil oleh sumur sebelumnya sekaligus untuk membuktikan cadangan reservoir clastics (reservoir batu pasir).

Kegiatan ini diharapkan dapat menambah produksi lapangan Banyu Urip sebesar 42 juta barel sehingga dapat meningkatkan produksi minyak di lapangan Banyu Urip yang saat ini berkontribusi sekitar 25% dari produksi minyak secara nasional.

Baca Juga: KEMBALI Dibuka Pelatihan Pintar Kemenag Periode Bulan Maret 01 Pilih Cek Pilihan Pelatihan yang Bisa Diikuti

Pada kunjungan peresmian tersebut turut mendampingi Pj. Bupati Bojonegoro Adriyanto, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto.

Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo, Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko, Wakil Direktur Utama PT Pertamina Wiko Migantoro, Direktur Manajemen Resiko PT Pertamina Ahmad Siddik Badrudin, President ExxonMobil Cepu Limited Carole J. Gall, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi Chalid Salim Said, Direktur Utama PT Pertamina EP Cepu Muhamad Arifin dan Ketua BKS PI Blok Cepu Suko Hartono

Dalam sambutan dan pengarahannya, Menteri ESDM menyampaikan apresiasinya terhadap ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) yang mampu menjaga produksi di blok ini dengan optimal, yang awalnya potensinya adalah 400 juta barel, sampai hari ini sudah menghasilkan 630 juta barel dan berpotensi hingga 1 miliar barel.

Saat ini produksi di blok ini mulai menurun, oleh karenanya bersama pemangku kepentingan mendorong untuk menjaga produksi Banyu Urip.

Halaman:

Editor: Azkaa Najmuts Tsaqib

Sumber: PWI Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x