Semua mengangguk setuju. Mereka mulai menggali lebih dalam tentang bagaimana semangat persatuan begitu penting dalam sejarah Indonesia. Mereka membayangkan pemuda-pemuda tahun 1928 yang bersatu dengan tekad kuat untuk mencapai kemerdekaan. Mereka merasa terinspirasi oleh semangat itu.
Setelah berdiskusi dan melakukan penelitian lebih lanjut, mereka menyelesaikan tugas sejarah mereka. Salwa menulis tentang bagaimana Sumpah Pemuda mengajarkan pentingnya persatuan dan semangat gotong-royong dalam mencapai kemerdekaan. Rizki menambahkan bahwa Sumpah Pemuda harus tetap menjadi landasan bagi generasi mereka dalam membangun bangsa yang lebih baik.
Dalam cerita ini, kita melihat bagaimana pemuda-pemudi masa kini merenungkan dan menghargai semangat Sumpah Pemuda, dan bagaimana mereka berusaha mewarisi nilai-nilai persatuan dan nasionalisme yang ditanamkan oleh peristiwa bersejarah ini. Semangat Sumpah Pemuda tetap hidup dalam generasi berikutnya, terus menginspirasi mereka untuk menjaga persatuan dan membangun masa depan yang lebih baik untuk bangsa ini.
Judul: "Bersama Majukan Indonesia"
Di sebuah sekolah menengah di pinggiran kota kecil, empat sahabat, Adi, Maya, Budi, dan Sari, sedang berkumpul di perpustakaan sekolah. Mereka baru saja membaca tentang Sumpah Pemuda di kelas sejarah, dan semangat persatuan dan nasionalisme memenuhi hati mereka.
Maya berkata dengan semangat, "Kenapa kita tidak melakukan sesuatu untuk merayakan Sumpah Pemuda tahun ini? Kita bisa melakukan sesuatu yang baik untuk Indonesia kita."
Adi setuju, "Iya, saya setuju! Kita bisa mulai dengan membersihkan lingkungan sekitar sekolah."
Budi tersenyum, "Itu ide bagus, Adi! Bersihkan sekolah kita dan ajak teman-teman sekelas kita untuk ikut. Ini akan menjadi kontribusi kita untuk menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan."