Sebelumnya, jabatan Ferli di Kapolres Malang sudah dicopot dan posisinya langsung digantikan oleh Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Putu Kholis.
Ditambah lagi, sembilan anggota Brimob Polri harus dinonaktifkan usai peristiwa memilukan tersebut.
Kesembilan anggota Brimob itu adalah Komandan Batalyon AKBP Agus Waluyo, Komandan Kompi AKP Hasdadarmawan, Komandan Peleton Aiptu Solikin, dan Komandan Peleton Aiptu M Samsul, serta Peleton Aiptu Ari Dwinanto.
Ke 9 anggota Brimob itu diketahui sangat brutal menembakkan gas air mata ke arah suporter tanpa melihat orang-orang yang tidak bersalah dan korban yang tidak tahu apa-apa.
Di sisi lain, gas air mata tersebut ditembakkan usai suporter bertindak gila dan anarkis saat Arema FC kalah dalam pertandingan melawan Persebaya Surabaya.
Sayangnya, para panitia pelaksana juga menutup pintu akses keluar sehingga banyak yang terjebak di dalamnya dan ratusan korban pun tewas akibat sesak nafas.
Diketahui pula bahwa panitia pelaksana mencetak jumlah tiket yang melebihi batas, padahal kapasitas penampungan penonton di Stadion Kanjuruhan tidak mencukupi.
Jadi, melihat dari berbagai sudut pandang, anda sebagai masyarakat umum, pihak mana yang menurut anda harus bertanggung jawab?***