Berikut 7 Tips Storytelling yang Menarik agar Menang Lomba, Salah Satunya Gaya Bercerita dan Ekspresi

- 18 Agustus 2022, 17:47 WIB
Ilustrasi Berikut 7 Tips Storytelling yang Menarik agar Menang Lomba, Salah Satunya Gaya Bercerita dan Ekspresi
Ilustrasi Berikut 7 Tips Storytelling yang Menarik agar Menang Lomba, Salah Satunya Gaya Bercerita dan Ekspresi /Pixabay

Portal Kudus - Storytelling atau bercerita merupakan seni menyampaikan suatu peristiwa, pikiran atau ide kepada orang lain dengan menggunakan bahasa, tata bahasa, peraga ataupun gerak fisik.

Terkadang storytelling diadakan untuk kegiatan lomba untuk anak-anak tingkat sekolah mulai dari tingkat SD, SMP, SMA bahkan tingkat perguruan tinggi.

Untuk lomba storytelling ada beberapa trik menarik yang harus dilakukan agar menang.

Berikut Portal Kudus rangkum dari berbagai sumber mengenai tips storytelling yang menarik agar lomba menang.

Persiapkan Murid untuk Lomba

Baca Juga: JEALOUS Artinya Apa? Simak Arti Kata Jealous dalam Bahasa Gaul untuk Ungkapan Cemburu

Untuk lomba storytelling biasanya perwakilan. Tentunya untuk murid yang dijadikan perwakilan dipilih sesuai dengan kriteria dalam kandidat lomba. Seperti mampu berbahasa Inggris, kepercayaan diri, antusias dalam mengikuti lomba serta peran orang tua turut berlatih dalam kerja keras.

Persiapkan Materi untuk Lomba

Dalam storytelling yang dibawakan nantinya, tentunya harus dipahami apa persyaratannya. Hal pertama yang diperhatikan adalah tema dari lomba. Sebab, kesesuaian tema salah satu kriteria penilaian.

Gaya Bercerita dan Ekspresi

Gaya bercerita berkaitan dengan gerakan tubuh (gesture) ketika membawakan cerita seperti gerakan tangan, kaki, dan lain-lain.

Selain gaya bercerita atau gesture tubuh, si pencerita bisa memainkan berbagai macam-macam ekspresi. Seperti ekspresi marah, sedih, senang dan lainnya.

Baca Juga: Apa itu Esai? Begini Cara Pembuatan Esai

Teknik Bercerita

Adapun teknik dalam bercerita bisa menggunakan alat peraga seperti boneka. Selain itu, teknik bercerita bisa dilakukan dengan cara bermain peran dengan cara si pencerita menjadi puppetnya. Bahkan si pencerita menggunakan teknik keduanya dengan cara membawa alat peraga dan bermain peran.

Nada Bercerita

Nada bercerita juga disebut dengan intonasi. Intonasi berkaitan dengan cepat lambatnya pembawaan cerita. Hal tersebut mampu menarik penonton untuk tertarik dengan cerita yang dibawakan.

Intonasinya disesuaikan, jangan terlalu lambat atau terlalu cepat agar para penonton bisa menikmati dan kedengarannya tidak membosankan.

Baca Juga: Kumpulan Kegiatan Seru untuk Rayakan Momen Hari Kemerdekaan Indonesia Bersama Keluarga Tetap Seru

Interaksi dengan Penonton

Untuk berinteraksi dengan penonton bisa menggunakan sapaan dan pertanyaan. Hal tersebut mampu menarik perhatian penonton. Dengan melibatkan penonton, storytelling bisa menjadi interaktif. Bahkan hal tersebut bisa mendapatkan tambahan nilai.

Suara yang Keras dan Jelas

Dalam bercerita salah satu hal penting adalah suara. Suara merupakan jangkauan selama membawakan cerita. Lebih baik suaranya keras, selain keras juga jelas. Jika suara pelan, tentunya tidak ada yang bisa mendengar suara si pencerita. Hal ini bisa berakibat kurangnya nilai.***

Editor: Ahmad Khakim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah